PenaKu.ID – Dalam waktu tidak lama lagi warga masyarakat Kabupaten Madiun, diminta menjaga lebih ketat Balitanya. Pasalnya, di wilayah hampir paling ujung Barat Jawa Timur itu, akan kedatangan sepasang orang utan asal Kalimantan.
Primata bertubuh kekar mirip manusia dengan bulu gondrong coklat kemerahan menyelimuti sekujurnya itu, dijadwalkan menginjakkan kakinya di Kota Brem dalam bulan-bulan ini.
Rencana kedatangan hewan bernama ilmiah Pongo Pygmaeus tersebut disampaikan Direktur PD. Madiun Umbul Square, Drs. Afri Handoko, kepada jurnalis di areal Wahana dan Wisata itu, Kamis (14/07/22).
“Sebentar lagi. Insya Allah tidak lama kok, obyek wisata terpadu ini segera kedatangan sepasang orang utan. Iya memang satu pasang, laki dan betina. Asal Kalimantan. Insya Allah bakal lebih riuh lagi,” cetus Afri dengan air muka gembira.
Afri Handoko mengaku bukan saja berniat ingin membesarkan, namun juga bersemangat mengembangkan perusahaan daerah dalam hal pengelolaan marga satwa, yang berada di kawasan Desa Glonggong, Kecamatan Dolopo, tersebut.
Penantian binatang yang memiliki masa hidup hingga 45 tahun dengan berat tubuh mencapai 100 kilogram itu, sambung Afri, akan lebih melengkapi koleksi berbagai satwa di lingkungan Kebun Binatang Mini Umbul tersebut.
Jika binatang yang sikap dan gerak geriknya mirip manusia itu telah tiba, lanjut Afri, ia akan bergabung dengan koleksi satwa lain di Mini Zoo antara lain, aneka rupa dan warna jenis burung seperti Merak, Kasuari, Elang serta jenis burung lainnya.
Kecuali itu, papar Afri, koleksi satwa buas yang sanggup memicu adrenalin para pengunjungnya juga tersedia. Diantaranya, Singa, Buaya, Ular Sanca, Beruang Madu dan binatang buas lain. Tak tertinggal Rusa Tutul, Blacan, Kera dan binatang lucu lain.
“Terlebih jika Orang Utan yang sekilas mirip kisah Kingkong itu telah tiba, dimungkinkan akan menjadi daya tarik lebih kuat,” tutur Afri optimis.
Umbul Square dibangun dalam konsep yang kompak. Terpadu antara kebun binatang, wahana wisata dan budaya juga menyisipkan unsur edu zoo, theme dan water park.
Lokasinya yang tidak berjauhan dengan lereng Gunung Wilis, menjadikan Kebun Binatang Mini terpadu ini menjadi sebuah bingkai yang natural. Enak dan nyaman dikunjungi para muda maupun keluarga.
Arealnya yang cukup luas, 5 hektar (baru dimanfaatkan 2 hektar), dengan harga tanda masuk Rp. 10.000/ orang menjadikan obyek wisata keluarga alternatif yang sungguh mengesankan.
Terkait keamanan berbagai wahana dan SOP, Afri mengaku, pihaknya dikunjungi Direktur Pengamanan Obyek Vital (Pamobvit) Polda Jatim, AKBP Titik Handayani dan jajarannya, Kamis (14/07/22).
“Setiap titik wahana bermain yang kami teliti, tidak ada masalah berarti. Juga menyangkut SOP, berjalan baik sebagaimana mestinya,” nilai AKBP Titik Handayani.
Menyangkut perkembangan finansial perusahaan, papar Afri, pihaknya memang belum sembuh betul setelah ‘dihajar’ COVID-19 yang baru lalu.
Namun, katanya, setelah adanya kelonggaran beberapa bulan belakangan ini, perusahaan mulai bergairah kembali.
Bahkan perusahaan daerah yang dipimpin Afri Handoko itu, telah mampu mengembalikan 70% pinjaman dari total Rp 2,4 miliar.
Kemampuan membayar pinjaman bank, menurut Afri, tak lepas dari semakin ramainya pengunjung yang datang ingin relaks, duduk santai, makan minum, menikmati aneka hewan dan keperluan lepas penat lain di Wisata Umbul tersebut.
Jika selama COVID-19 pihaknya sama sekali tidak memperoleh income, kini setiap akhir pekan Wisata Umbul dibanjiri tak kurang antara 750 sampai 1.500 pengunjung. Sementara hari hari bisa, tak kurang dari 150 sampai 200 pengunjung.
“Syukur Alhamdulillah, Mas. Mudah mudahan kedatangan sepasang Orang Utan nantinya akan semakin menyedot lebih banyak pengunjung,” pungkas Afri Handoko.
**