PenaRagam

Gertak di Kab Bandung, Mentan: Ganti Kadis Jika Gagal

Gertak di Kab Bandung Mentan Ganti Kadis Jika Gagal
mentan RI syahrul yasin limpo (ketiga kiri) saat menghadiri acara pembukaan gerakan tanam kopi di kab bandung, rabu (26/01/22)

PenaKu.IDGertak di Kab Bandung disambut antusian Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang hadir langsung dalam acara Gerakan Tanam Kopi di Desa Sugihmukti, Kecamatan Pasir Jambu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu lalu (26/02/22).

Mentan Syahrul berharap agar Gertak di Kab Bandung mendulang sukses dan meraih keberhasilan. Bahkan, dari lahan yang akan ditanam pohon kopi di Kabupaten Bandung seluas 50 hektare itu ia menilai masih sangat sedikit.

Tak tangung-tangung, Mentan mengatakan dirinya menargetkan Gertak di Kab Bandung harus bisa mencapai seribu hektar ke depannya.

Ia juga meminta Bupati Dadang Supriatna agar memonitoring program Gertak di Kab Bandung. Bahkan dia menyinggung Kepala Dinas Pertanian harus ekstra tangung jawab akan keberhasilan program tersebut. Karena, keberhasila program tersebut berada di pundak Kadis Pertanian.

“Ini ga boleh gagal, bulan ketiga kita panen kita liat hasilnya lanjut atau tidak. Pa Bupati ganti kadisnya kalau ga bisa. Kita semua pasti bisa, yang ga bisa itu kalau tanamnya di aspal,” kata Mentan saat memberikan sambutan dalam acara Gerakan Tanam Kopi (Gertak) di Kabupaten Bandung.

“Kopi yang mana yang ga bisa ditanam yang penting ada lahannya, mau di hutan atau perkebunan juga bisa asal tenutnya dengan izin, mau dataran tinggi kita ada kopi arabika, mau didataran rendah ada rubusta. Ini tahun saya targetkan 10 juta pohon, jadi klo di sini 50 hektare ngapain sedikit-sedikit, konsentrasi biar nanti kalau orang-orang mau makan kopi langsung ke Bandung,” imbuh Mentan.

Mentan menyebutkan pihaknya kini tengah menyiapkan untuk menyerang 34 negara dengan pasokan kopi dari Indonesia. Untuk itulah ia menekankan agar program tersebut sesuai harapan agar target pencapaian ekspor kopi pada tahun 2022 tembus di angka 100 trilun rupiah.

“Sekarang waktunya negara nunggu kita dan dunia membutuhkan, semua buah bisa ditanam di daerah tropis termasuk kopi,” ujar dia.

Gertak di Kab Bandung Pulihkan Ekonomi

Mentan mengatakan dua tahun COVID-19 menyerang dan membuat semua sektor merayap sampai titik nadir. Namun, sektor pertanianlah yang tangguh dalam menghadapi badai pandemi tersebut.

“Hanya satu pertanian yang bertahan, tumbuhnya bukan main-main 16,42 persen. Ini udah modal. Di saat semua ter-lock, ekspor kita di 2020 itu naik 15.7 persen, di 2021 naik 40 persen,” ujar dia.

Mentan juga mendorong agar warga kembali bisa bertani karena dengan bertani, Mentan menjamin tidak akan menjadi miskin. “Ternyata dalam 2 tahun terkahir yang kembali bertani hampir 2 juta orang. Bertani itu bukan menjadi orang miskin, itu paradigma sudah lewat, bertani itu keren, bertani itu hebat. Klo tidak mau miskin jadilah petani,” sebutnya.

Lahirnya semua teknologi, Mentan berharap agar menjadikan sebuah peluang bagi mendukung lajunya pertanian di Indonesia. Inovasi-inovasi melalui terknologi digital pun harus mampu membawa transformasi yang baik terhadap ekosistem pertanian di tanah air.

“Di kepala saya tidak ada warung kopi terkenal di dunia tanpa kopi Indonesia,” ujar dia.

***

Exit mobile version