PenaEkonomi
Trending

3 Konsep Turunkan Kemiskinan di Jabar, Apa Itu?

Penaku.id — Menerapkan tiga konsep terukur, dikatakan, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, merupakan strategi penurunan angka kemiskinan di Jawa Barat.

“Hal ini berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik yang mencatat angka kemiskinan di Jabar pada September 2022 mengalami penurunan sebanyak 17,36 ribu jiwa,” katanya di Bandung, Kamis 19 Januari 2023.

Tiga konsep terukur yang diimplementasikan itu, Ridwan Kamil menjelaskan, di antaranya, level miskin ekstrim diberi daya hidup dengan bantuan keuangan atau bantuan sosial, level miskin tengah dengan agresivitas pembukaan lapangan kerja via investasi dan penguatan UMKM, dan level miskin atas dilatih wirausaha dan diberi modal usaha.

Subsidi untuk Kemiskinan

Sementara Kepala Dinas Sosial Jawa Barat, Dodo Suhendar, menambahkan, Dinas Sosial sebagai perangkat daerah yang mengurusi kesejahteraan sosial berperan dalam penanggulangan kemiskinan melalui tiga program kemiskinan, yaitu perlindungan dan jaminan sosial, pemberdayaan sosial, dan rehabilitasi sosial.

Dodo mengakui, bantuan itu bersumber dari Pusat, Pemprov dan juga pihak ketiga atau mitra. Sepanjang tahun 2022, Dinsos Jabar berhasil mengawal program tersebut. Bahkan ada beberapa bantuan sosial bersumber dari Pemerintah Pusat atau Kemensos, di antaranya Program Keluarga Harapan (PKH). Di Jawa Barat pada 2022 terdapat 1.738.522 sasaran dengan total bantuan Rp3.500.659.125.000 (3,5 triliun).

Kemudian program Bantuan Sembako/BPNT, lanjutnya, serta Program Sembako (dulu Bantuan Pangan Non Tunai) adalah Bantuan Pangan Non Tunai yang diberikan dari pemerintah kepada keluarga penerima manfaat, setiap bulannya melalui mekanisme perbankan. Jumlah penerima bantuan tahun 2022 adalah 3.906.474.

Selanjutnya, ia mengungkapkan, sebagai bentuk pengalihan subsidi bahan bakar minyak (BBM), pada September 2022, menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) BBM kepada masyarakat miskin yang terdata dalam DTKS. Penyaluran dilakukan oleh PT Pos Indonesia.

Di Jawa Barat, disebutkannya, kinerja PT Pos Indonesia mendapat predikat penyaluran dengan cakupan terbanyak dan tercepat (14 hari). Sasaran yang berhasil dijangkau di Jawa Barat yaitu 4.329.839 KPM atau 99,5 persen.

“Lalu, Bantuan Sosial Logistik Bencana yang merupakan bantuan sosial  kepada korban bencana di lokasi bencana yang berupa makanan, sandang, perlengkapan alat mandi, maupun alat bantu evakuasi,” ujar Dodo.

Selama 2022, ia memaparkan, bantuan logistik yang disalurkan  bersumber dari APBN adalah sebesar Rp6.494.691.621. Kemudian, Bantuan Atensi Anak Yatim Piatu (Non COVID-19) kepada anak di bawah 18 tahun dengan status yatim, piatu, atau yatim piatu dan tergolong tidak mampu.

“Di Jawa Barat, penerima bantuan Atensi anak yatim ini ada 33.029 anak dan masing – masing mendapat Rp600.000,” pungkasnya.

Editor: Ki Agus N. Fattah

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button