Peristiwa

Waspada Nataru: BMKG Peringatkan Potensi Hujan Ekstrem dan Bibit Siklon di Sejumlah Wilayah

×

Waspada Nataru: BMKG Peringatkan Potensi Hujan Ekstrem dan Bibit Siklon di Sejumlah Wilayah

Sebarkan artikel ini
Waspada Nataru: BMKG Peringatkan Potensi Hujan Ekstrem dan Bibit Siklon di Sejumlah Wilayah
Waspada Nataru: BMKG Peringatkan Potensi Hujan Ekstrem dan Bibit Siklon di Sejumlah Wilayah/(pixabay)

PenaKu.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang diprediksi meningkat tajam menjelang puncak mobilitas libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026.

Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani, dalam rapat koordinasi nasional, menyoroti risiko hidrometeorologi, seperti hujan ekstrem, angin kencang, dan gangguan jarak pandang yang berpotensi mengganggu penerbangan dan pelayaran. Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur disebut memimpin frekuensi kejadian hujan ekstrem.

Faktor Pemicu Cuaca Ekstrem Nasional menurut BMKG

Fenomena atmosfer yang diperkirakan memengaruhi cuaca nasional hingga awal Januari meliputi aktifnya Monsoon Asia, anomali Madden Julian Oscillation, serta gelombang Kelvin dan Rossby Equator yang memicu hujan ekstrem.

Seruak dingin Siberia juga diprediksi memperkuat hujan. Sejumlah wilayah, termasuk Bengkulu, Jawa – Bali, NTB, NTT, Maluku, dan Papua Selatan, diminta waspada terhadap potensi tumbuhnya bibit siklon tropis. Periode 28 Desember hingga 10 Januari diprediksi hujan tinggi hingga sangat tinggi (300-500 mm per bulan) di hampir seluruh Jawa, Bali, dan NTT.

Respons Cepat dan Kesiapsiagaan Dini bagi BMKG

Untuk mengantisipasi dampak, Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) telah diaktifkan di tiga bandara utama (Aceh, Kualanamu, Padang). Namun, OMC hanya dapat dilakukan jika gubernur menetapkan status siaga darurat karena tingginya biaya dan risiko.

BMKG mengimbau pemerintah daerah untuk memperkuat sistem respons dini, aktif berkonsultasi, dan memaksimalkan peringatan dini menjadi tindakan dini (‘early action’). Ancaman bencana seperti banjir bandang dan longsor di berbagai daerah menjadi peringatan bahwa ancaman dapat muncul sewaktu-waktu.**