Kesehatan

Waspada ‘Honeymoon Cystitis’ Usai Malam Pertama, Kenali Gejala dan Pencegahannya

×

Waspada ‘Honeymoon Cystitis’ Usai Malam Pertama, Kenali Gejala dan Pencegahannya

Sebarkan artikel ini
Waspada 'Honeymoon Cystitis' Usai Malam Pertama, Kenali Gejala dan Pencegahannya
Waspada 'Honeymoon Cystitis' Usai Malam Pertama, Kenali Gejala dan Pencegahannya/(pixabay)

PenaKu.ID – Bulan madu atau malam pertama seharusnya menjadi momen indah bagi pasangan baru. Namun, kebahagiaan ini bisa terganggu oleh keluhan kesehatan yang dikenal sebagai honeymoon cystitis. Istilah ini mendadak ramai dibahas di media sosial setelah banyak pengantin baru berbagi pengalaman tidak menyenangkan.

Beberapa dari mereka melaporkan harus dilarikan ke UGD akibat gejala parah setelah malam pertama. Honeymoon cystitis pada dasarnya adalah istilah awam untuk Infeksi Saluran Kemih (ISK) atau radang kandung kemih yang dipicu oleh aktivitas seksual.

Apa Itu Honeymoon Cystitis dan Penyebabnya?

Meskipun sering dikaitkan dengan pasangan baru menikah, kondisi ini bisa dialami siapa saja yang baru mulai aktif secara seksual atau mengalami peningkatan intensitas hubungan.

Penyebab utamanya adalah masuknya bakteri, biasanya dari area anus atau vagina, ke uretra dan naik ke kandung kemih.

Gesekan selama aktivitas seksual dapat mempermudah perpindahan bakteri ini. Risiko meningkat pada wanita karena memiliki uretra yang lebih pendek. Faktor lain termasuk kebersihan organ intim yang kurang, kebiasaan menahan kencing setelah berhubungan, atau kurang minum air putih.

Gejala Umum dan Cara Mencegah Honeymoon Cystitis

Gejala honeymoon cystitis sama dengan ISK pada umumnya. Tanda yang paling umum adalah rasa perih atau terbakar saat buang air kecil (BAK). Gejala lain meliputi frekuensi BAK meningkat tapi urine sedikit, urine keruh atau berdarah, dan nyeri di perut bagian bawah. Jika infeksi parah, bisa disertai demam.

Pencegahan adalah kuncinya. Selalu buang air kecil sebelum dan sesudah berhubungan seksual untuk ‘membilas’ bakteri. Jaga kebersihan organ intim, minum air putih yang cukup, dan jangan menahan kencing.

Jika gejala ringan, perbanyak minum air. Namun, jika gejala berat atau tidak membaik, segera konsultasi ke dokter untuk mendapatkan antibiotik.**