PenaPeristiwa

Waspada Berkendara Umum, Ini Kisah Menimpa 2 Wanita di Depok, 4 Jam Disekap Pelaku

bus 2730653 1280
Ilustrasi angkutan umum

PenaKu.ID – Kejadian nahas menimpa salah satu bidan yang bekerja di rumah sakit swasta derah Cimanggis, Depok, Jawa Barat. SR mengalami hal yang tidak pernah ia alami sebelumnya.

Saat itu, SR bersama rekannya RP, baru saja selesai bertugas dan hendak pulang menggunakan angkutan umum ke arah Citeureup sekitar pukul 21.30 WIB. Sayang, tanpa diketahui oleh dua wanita ini, mereka satu angkot dengan dua pria yang berniat untuk merampok.

SR dan RP disekap selama empat jam lamanya sebelum perampok merampas harta mereka.

Selama penyekapan, SR menuturkan bahwa mereka berdua berkali-kali diancam seperti layaknya sandera. Insiden ini bermula ketika RP hendak turun dari angkot, namun tidak dihiraukan oleh sang supir. Sedetik kemudian nasib kedua wanita ini sudah dipiting jatuh ke lantai oleh dua pria perampok tadi.

“Saya waktu di tengah jalan sudah seperti tidak sadarkan diri. Lemas banget tertutup begitu.” ujar SR

Tidak hanya punggung mereka ditindih dengan kaki, tubuh mereka pun ditutupi kain. 

“Saya tanya, ‘Pak, kita di mana?’ Dia jawab, di Ciawi. Tapi pas sesekali saya lihat jendela, saya lihat ada plang RS Annisa. Saya hafal ini di Cibinong,” tambah SR.

Kurang lebih selama dua sampai tiga jam, akhirnya kedua perampokn tersebut memutuskan untuk menggeledah tas mereka.

Rupanya, mereka mengincar kartu ATM SR dan RP dan bermaksud untuk menyedot saldonya.

“Saya bilang lagi, ‘Pak, saya besok dinas pagi’,” ujar SR memohon belas kasihan.

“Makanya, jangan main-main!” hardik salah satu perampok dengan masih menginjakan kaki di tubuh mereka.

“Kalau saya tidak kerja, nanti siapa yang bantu orang sakit?” kata SR.

Pertanyaan tersebut justru membuat si perampok naik pitam. Bukannya berbelas kasihan, SR justru mendapatkan bogem mentah. Keplanya ditinju lalu tubuhnya dihajar dengan sikut.

“Kalian sayang uang atau nyawa?” ancam para perampok sambil menodongkan gunting ke arah leher mereka berdua.

Terpaksa, demi keselamatan nyawa mereka berdua, SR dan RP pasrah. Mereka menyerahkan dompet dan ponsel seperti yang diminta oleh para perampok. Bahkan SR juga menyerahkan kalung dan gelang yang saat itu ia kenakan. Insiden mencekam ini baru selesai setelah kedua perampok berhasil menyedot saldo rekening.

SR dan RP dilepaskan sekitar pukul 02.00 WIB di Jalan Mayor Oking. Sebuah jalan kecil yang dikelilingi area kebun.

Sebelum pergi meninggalkan korban, perampok mengancam kedua wanita itu untuk tidak berteriak meminta pertolongan. Hingga kini, setelah melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian Cimanggis, SR dan RP masih dilanda trauma yang besar.




Kontributor: hlh
Source: kisah teratas


Editor: Js

Related Articles

Back to top button