Tutup
PenaPeristiwa

Warga Cianjur Nekat Gantung Diri Diduga Terancam

×

Warga Cianjur Nekat Gantung Diri Diduga Terancam

Sebarkan artikel ini
Warga Cianjur Nekat Gantung Diri Diduga Terancam Seseorang
Petugas tengah mengevakuasi korban

PenaKu.IDGantung diri, itulah jalan pintas yang dilakukan AT (51), ayah dari dua orang anak di Kampung Cikoronjo, RT 01 RW 01, Desa Sindangsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Jumat (04/11/22) siang.

Sebelum gantung diri, AT sempat ngirim pesan untuk anak -anaknya yang ditulis di akun Facebook (FB) dan WhatsApp (WA).

“Selamat tinggal semuanya anaku Bapa pergi semoga kalian sehat banyak Rizki dan panjang umur, Kenangan sama Dzikri selamat tinggal Dzikri hampura Bapa ninggalkeun Ade.Tangal kelahiran ku Pas nanti hari ke 7 mohon maaf semuanya ya,” tulis AT untuk sang anak.

AT nekat gantung diri diduga lantaran terlibat asmara dengan seorang perempuan yang ia pacari.

Salah satu adik korban, Ugi Nonon Tria (41), mengatakan AT sebelum melakukan gantung diri sempat mendapatkan tekanan dan ancaman dari sesorang yang korban sendiri belum mengetahuinya.

Namun, lanjut Ugi, dapat diduga bahwa ancaman tersebut datang dari mantan suami atau pacar sang adiknya itu. Padahal, korban dan pacarnya itu telah berencana menikah pada hari Rabu mendatang.

“Jadi intinya dia itu depresi sama perempuan, di bawah tekanan dan ancamanan,” kata Ugi saat dikonfirmasi PenaKu.

Ugi melanjutkan, sebelum korban melakukan gantung diri, korban juga sempat berpamitan kepada pacarnya melalui pesan singkat WhatsApp, bahwa korban akan mengakhiri hidup dengan cara tragis, untuk membuktikan bahwa korban benar-benar sangat mencintai wanita tersebut.

“Kami semua punya bukti untuk dapat dipertanggungjawabkan atas tekanan yang dialami adik kami,” tandas Ugi.

Korban Diketahui Gantung Diri oleh Keponakan

Salah seorang tokoh pemuda warga Desa Sindangsari Ade Suparman (46) menerangkan, korban gantung diri di dapur rumah milik Adung (60) selaku kakak ipar korban. Leher terikat tambang kecil warna hijau yang diikatkan ke kaso atas atap genting, kaki sebelah kanan menggantung dan kaki kiri melipat napak ke kursi kayu.

AT pertama kali ditemukan Dini Susilawati (15) selaku keponakan mantan istri korban, saat itu Dini pulang sekolah mau menyimpan sepatu ke dapur, sontak menjerit minta tolong melihat sosok pamannya sedang menggantung tak bernyawa.

“Saya pulang sekolah masuk rumah dan saat mau nyimpan sepatu di lemari dapur, setelah gordeng pintu dibuka terlihat Mang AT menggantung tak bernyawa,” ucap Ade menirukan ucapan Dini.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Ciranjang Iptu H. Supardi membenarkan korban meninggal gantung diri.

“Penyebab korban bunuh diri yang lebih tahu itu hanya pihak keluarganya dan pihak keluarga menolak untuk diautopsi lebih lanjut, juga menerima sadar bahwa kejadian itu merupakan suatu takdir dari Ilahi,” ujar Supardi.

**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *