Tutup
PenaRagam

Volume Sampah di Kota Sukabumi Capai 180 Ton Per Hari

×

Volume Sampah di Kota Sukabumi Capai 180 Ton Per Hari

Sebarkan artikel ini
Volume Sampah di Kota Sukabumi Capai 180 Ton Per Hari
Pj Walikota Kusmana Hartadji (kedua kanan) saat meninjau lokasi pengelolaan sampah

PenaKu.ID – Masalah sampah perkotaan harus segera ditangani karena menimbulkan berbagai dampak negatif, baik bagi lingkungan, kesehatan, maupun ekonomi.

Volume sampah telah mencapai 180 ton per hari di Kota Sukabumi. Penjabat Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, Sekretaris Daerah Kota Sukabumi, H. Dida Sembada, bersama jajaran aparatur Pemerintah Kota Sukabumi mengunjungi tiga lokasi pengolahan sampah pada Kamis (21/12/23).

Kusmana Hartadji mengapresiasi pengolahan sampah oleh masyarakat yang diinisiasi oleh Pengelolaan Sampah Tampomas, Perumahan Baros Kencana.

Optimalisasi tempat pengolahan sampah (TPS) 3R (reduce, reuse, recycle) Tampomas ini dipandang dapat mereduksi jumlah sampah dari hulu sebelum masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

“Mudah-mudahan ke depan, keberadaan TPS 3R ini akan mengurangi sampah. Alhamdulillah, kita sudah mendapatkan bantuan dari pusat untuk penyediaan tempat pengolahan sampah baru di Cikundul ini, “ ungkap Penjabat Wali Kota Sukabumi saat mengunjungi TPA Cikundul.

Lokasi baru Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) disebutkan oleh Kusmana Hartadji akan mulai dioperasikan di awal tahun 2024. Lokasi baru ini, ditargetkan dalam menampung produksi sampah selama 3 sampai 5 tahun.

“Namun bisa tambah lama sebetulnya, dengan catatan ada pengolahan di hulu. Misalnya melalui pemilihan dan pemilahan sampah oleh masyarakat. Jadi sampah yang masuk ke TPA ini betul-betul sampah residu,” tambahnya.

Lebih lanjut, Kusmana Hartadji mengatakan penanganan masalah sampah ini bukan hanya tugas pemerintah saja, namun seluruh masyarakat harus sudah mulai berpikir untuk mengolah sampah.

Sebab, sampah juga memiliki nilai lebih jika diolah. Salah satunya bisa menjadi sumber makanan maggot. Bahkan ke depannya, di TPA Cikundul ini, biogas dari sampah bisa dimanfaatkan untuk bahan bakar.

“Ini semua memang harus mulai dipikirkan bersama-sama,” terang Penjabat Wali Kota Sukabumi.

TPA bantuan pemerintah pusat ini diharapkan menjadi salah satu solusi penanganan sampah di Kota Sukabumi. Pemerintah Kota Sukabumi juga akan menerbitkan edaran terkait penanganan sampah di hulu dan pengolahannya oleh masyarakat.

“Hal paling penting dalam pengolahan sampah ini yaitu membangun kesadaran masyarakat,” pungkasnya.

Peresmian Bannk Sampah Raksa Buana

Setelah mengunjungi TPA Cikundul, Penjabat Wali Kota Sukabumi bersama aparatur Pemerintah Kota Sukabumi dan Kecamatan Lembursitu menghadiri peluncuran Bank Sampah Raksa Buana, Kelurahan Situmekar.

Bank Sampah yang dikelola oleh masyarakat Kelurahan Situmekar, Kecamatan Lembursitu ini telah berjalan sejak tahun 2022.

“Apresiasi kepada Bank Sampah Raksa Buana dan warga masyarakat Kelurahan Situmekar yang sudah mengantisipasi terkait kebersihan lingkungan dari masalah sampah. Ini bukan hanya masalah kota dan kabupaten, sampah telah menjadi permasalahan nasional,” kata Kusmana Hartadji sesat sebelum meresmikan Bank Sampah Raksa Buana.

Penjabat Wali Kota Sukabumi mengingatkan, dengan penambahan populasi penduduk, jumlah produksi sampah akan terus meningkat, maka perlu upaya di hulu dari seluruh pihak.

Kehadiran Bank Sampah yang dikelola oleh masyarakat Situmekar diharapkan dapat ditularkan kepada masyarakat di kelurahan lainnya.

“Masalah sampah perkotaan harus segera ditangani dengan baik. Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama untuk mengurangi produksi sampah dan meningkatkan pengelolaan sampah,” tegas Kusmana.

***