PenaKu.ID – Penyebaran virus Influenza A dan HMPV atau yang disebut Human Metapneumovirus, sedang melonjak di China menjadi perhatian dunia, termasuk Indonesia.
Namun, hingga saat ini, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan belum ada kebijakan untuk memperketat atau melarang perjalanan ke luar masuk China.
Keputusan ini diambil berdasarkan hasil surveilans dan pengamatan terkini yang dilakukan pemerintah.
Pengawasan Ketat Menghindari Virus Influenza A dan HMPV
Juru Bicara Kemenkes, Widyawati, menjelaskan bahwa pihaknya terus memantau perkembangan kasus virus Influenza A dan HMPV di China melalui laporan dan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Menurutnya, langkah pembatasan atau larangan perjalanan belum diperlukan saat ini.
“Saat ini belum diperlukan kebijakan pembatasan atau larangan perjalanan ke luar masuk Indonesia ke Tiongkok,” ujar Widyawati pada Jumat, 3 Januari.
Hingga saat ini, pemerintah memastikan bahwa belum ada kasus Influenza A maupun HMPV yang terdeteksi di Indonesia.
Meski demikian, masyarakat, terutama Warga Negara Indonesia (WNI) yang hendak bepergian ke China, diimbau untuk terus menerapkan protokol kesehatan secara ketat demi mencegah penularan.
Pengalaman Indonesia dengan Virus Influenza A dan HMPV
Indonesia memiliki pengalaman dengan varian Influenza A, seperti H5N1, yang pernah mencatat kasus pada 2005 dan 2017.
Namun, sejak 2018, tidak ada laporan kasus varian tersebut pada manusia di Indonesia.
Adapun varian lain seperti H5N6 dan H9N2 yang dilaporkan di China, hingga kini tidak pernah terdeteksi di Tanah Air.
Berdasarkan data WHO, penyebaran virus Influenza A masih terlokalisasi di wilayah China dan belum menunjukkan tanda-tanda meluas ke negara lain.
Kasus Virus Influenza A dan HMPV
Human Metapneumovirus (HMPV) menjadi perhatian khusus setelah dilaporkan meledak di China dalam beberapa pekan terakhir.
Data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China menunjukkan peningkatan signifikan kasus HMPV selama sepekan dari 16 hingga 22 Desember 2024.
Gejala HMPV:
- Batuk
Demam
Hidung tersumbat
Mengi atau sesak napas
Pada kasus yang parah, HMPV dapat menyebabkan bronkitis atau pneumonia, terutama pada kelompok rentan seperti bayi, lansia, atau individu dengan gangguan imun.
Penyebaran virus ini dilaporkan lebih banyak menyerang anak-anak di bawah usia 14 tahun, khususnya di wilayah utara China.
Meski belum ada kasus di Indonesia, Kemenkes mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. Beberapa langkah pencegahan yang disarankan antara lain:
Penerapan Protokol Kesehatan:
Menggunakan masker di tempat umum, mencuci tangan secara rutin, dan menjaga jarak fisik.
Memantau Kondisi Kesehatan:
Segera memeriksakan diri jika mengalami gejala mirip flu, terutama setelah melakukan perjalanan internasional.
Kemenkes juga memastikan bahwa sistem kesehatan di Indonesia siap menghadapi kemungkinan masuknya virus melalui penguatan surveilans dan sistem pelaporan di pintu-pintu masuk negara.
**
