Tutup
Ragam

Valentine 2025: Perayaan Hari Kasih Sayang di Seluruh Dunia pada Bulan Februari yang Penuh Romansa

×

Valentine 2025: Perayaan Hari Kasih Sayang di Seluruh Dunia pada Bulan Februari yang Penuh Romansa

Sebarkan artikel ini
Valentine 2025: Perayaan Hari Kasih Sayang di Seluruh Dunia pada Bulan Februari yang Penuh Romansa
Valentine 2025: Perayaan Hari Kasih Sayang di Seluruh Dunia pada Bulan Februari yang Penuh Romansa/(ilustrasi/@pixabay)

PenaKu.ID – Bulan Februari selalu identik dengan romansa dan kehangatan, terutama dengan datangnya perayaan internasional yang telah lama dinanti—Hari Valentine atau yang dikenal juga dengan Hari Kasih Sayang.

Pada tahun 2025, perayaan ini kembali menyapa dunia dengan keistimewaan tersendiri.

Di balik gemerlapnya momen ini, terdapat fakta menarik dan tradisi yang berbeda di setiap negara.

Fakta Menarik Hari Valentine

Setiap tanggal 14 Februari, masyarakat di berbagai belahan dunia mengekspresikan kasih sayang melalui hadiah, pesan manis, serta momen kebersamaan.

Pada tahun 2025, Hari Valentine jatuh pada hari Jumat, yang tentunya menjadi daya tarik tersendiri bagi pasangan untuk mengisi akhir pekan dengan kegiatan romantis.

Meskipun perayaan ini diperingati secara internasional, di Indonesia, tanggal 14 Februari tidak dijadikan hari libur nasional.

Hal ini merujuk pada SKB 3 Menteri tentang libur nasional dan cuti bersama tahun 2025 yang memang tidak mencantumkan tanggal tersebut sebagai hari libur resmi.

Meskipun begitu, semangat Hari Kasih Sayang tetap hidup melalui berbagai acara, promo khusus di restoran, serta kampanye pemasaran oleh pelaku usaha kreatif.

Perayaan Hari Valentine di Indonesia dan Berbagai Negara

Di Indonesia, tradisi Valentine kian populer terutama di kalangan anak muda. Biasanya, pasangan saling memberikan hadiah berupa cokelat, bunga, atau kartu ucapan yang berisikan pesan romantis.

Tak jarang pula kegiatan komunitas mengadakan event spesial seperti konser mini, bazaar, atau lomba kreativitas yang mengangkat tema cinta.

Di sisi lain, negara-negara lain memiliki cara unik tersendiri untuk merayakan hari istimewa ini:

Filipina: Di negara kepulauan ini, selain bertukar kado dan cokelat, tradisi pernikahan massal juga kerap digelar.

Pemerintah setempat mendukung acara pernikahan massal khusus untuk pasangan dari lapisan masyarakat yang kurang mampu, sehingga momen 14 Februari menjadi hari bersejarah bagi banyak keluarga.

Denmark: Perayaan di Denmark tidak hanya tentang bunga dan pesan. Di sini, tradisi mengirim surat misterius yang dikenal dengan sebutan “gaekkebrev” menjadi primadona.

Surat tersebut hanya diberi tanda titik sebagai petunjuk, dan penerima harus menebak identitas pengirim. Jika berhasil, sang pengirim diwajibkan memberikan cokelat telur paskah pada musim semi berikutnya.

Jepang: Di Jepang, perayaan Valentine memiliki ciri khas tersendiri di mana perempuan yang memberikan cokelat kepada pria, sedangkan sebulan kemudian pria akan membalas dengan hadiah pada White Day, tanggal 14 Maret.

Taiwan, Jerman, Italia, dan Brasil: Masing-masing negara ini memiliki tradisi unik, mulai dari penafsiran jumlah bunga yang diberikan hingga penyajian hidangan istimewa di restoran mewah.

Di Italia, misalnya, terdapat jembatan cinta (Ponte dell’Amore) sebagai simbol komitmen abadi, sementara di Jerman, biskuit Lebkuchen berbentuk hati sering menjadi pilihan favorit sebagai tanda kasih.

Tradisi Hari Valentine dan Alasan Perayaan yang Tetap Hidup

Meskipun tanggal 14 Februari bukan hari libur nasional di Indonesia, semangat untuk merayakan cinta dan kasih sayang tetap menggelora.

Banyak kalangan yang memanfaatkan momen ini sebagai waktu untuk berkumpul bersama, saling mengingatkan arti pentingnya kebersamaan dan penghargaan terhadap orang-orang terkasih.

Dengan keanekaragaman budaya dan cara perayaan di seluruh dunia, Valentine 2025 tidak hanya sekadar pertukaran hadiah, tetapi juga sebuah perayaan global yang mengajak kita untuk menghargai setiap bentuk cinta—baik yang sederhana maupun yang luar biasa.

Selain aspek komersial, Valentine juga menjadi momentum refleksi tentang pentingnya hubungan antar manusia.

Di tengah kesibukan dan dinamika kehidupan modern, momen seperti ini memberikan jeda untuk mengungkapkan perasaan yang mungkin selama ini tersimpan.

Kegiatan perayaan yang semakin kreatif dan inovatif turut membantu meningkatkan kesadaran akan nilai-nilai kebersamaan dan kasih sayang antar sesama.

Hari Valentine, dengan segala keunikan tradisinya, menjadi bukti bahwa cinta memang bersifat universal. Perayaan ini tidak hanya mempererat hubungan antar individu, tetapi juga menghubungkan berbagai budaya di seluruh dunia melalui bahasa universal, yakni bahasa cinta.

Ikuti dan Update Berita dari PenaKu.ID di Google News

**