PenaEkonomi
Trending

UMKM Kota Sukabumi Berlatih Go Digital

Sehingga selain maju, UMKM Kota Sukabumi juga mampu menyerap tenaga kerja

PenaKu.ID – Sebanyak 137 pelaku UMKM Kota Sukabumi baik luring maupun daring mengikuti pelatihan peningkatan kompetensi pemasaran digital, dalam rangka UMKM go to Digital di Hotel Fresh Jalan Bayangkara, Kota Sukabumi, Jawa Barat pada Minggu (6/11/2022).

Pelatihan Peningkatan Kompetensi Pemasaran Digital UMKM go to Digital itu dibuka langsung oleh Walikota Sukabumi Achmad Fahmi.

Pelatihan bagi UMKM Kota Sukabumi tersebut merupakan kolaborasi antara Pemerintah Kota Sukabumi melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi dengan Institut Teknologi Bandung (ITB).

”Pemda berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas UMKM agar naik kelas,” kata Fahmi.

Sehingga selain maju, UMKM Kota Sukabumi juga mampu menyerap tenaga kerja dan mampu berjuang bersama-sama. Dengan metode yang baru, Fahmi berharap para peserta mampu menjadi pengusaha UKM yang bisa menyerap tenaga kerja.

Fahmi menerangkan, ketika terjadi penurunan ekonomi yang jadi pilar paling kuat yakni UMKM. Oleh karenanya, jadilah pelaku UMKM Kota Sukabumi terbaik untuk kota, provinsi dan negeri.

”Kami pemda memiliki semangat yang maksimal agar ekonomi kretrif dimunculkan dengan meningkatkan kinerja pemda,” kata Fahmi. Di mana ekonomi kreatif kami dimasukkan dalam misi wali kota dan wakil yakni sektor pedagangan ekonomi kreatif.

Fahmi menuturkan pemda berupaya keras menjadikan ekonomi kreatif prioritas dalam pembangunan. Caranya pelatihan tidak hanya digelar Diskumindag melainkan Bappeda, disnaker, dan dinkes. Intinya disebar ke dinas lain sesuai kewenangannya.

UMKM Kota Sukabumi Mesti Beradaptasi

Fahmi menerangkan, ada 4 peluang transformasi UMKM yang kian masif di masa kini.

Pertama besarnya populasi generasi muda sampai 60 persen. Di mana dari sebanyak 365 ribu jumlah penduduk hampir 60 persen di antaranya generasi milenial dengan semangat muda. Diharapkan jadi peluang tranformasi UMKM, pengelolaanya tidak sebagaimana sebelumnya misalnya door to door. Kolaborasi dengan ITB adalah cara baru dalam meningkatkan kualitas UMKM.

Kedua, ekonomi digital makin tumbuh. Sekarang ini mall pusat perbelanjaan lebih banyak jalan jalan, sementara transaksi belanja belum sebanding. Ketiga, perbankan memberikan kredit usaha rakyat (KUR) sehingga UMKM naik.

Ke empat, keterlibatan Indonesia di forum internasional sehingga jadi sebab UMKM bertahan. Misalnya ada little Sukabumi dengan ada galeri UMKM produk ditampilkan di sana.

Fahmi berharap, kolaborasi dengan ITB dapat memanfaatkan ecommerce yang ada. Sebab mereka yang bisa beradaftasi dengan percepatan teknologi atau perubahan digitalisasi yang akan bertahan.

”Kemampuan pemasaran secara offline dan online yang harus terukur dalam pergerakan ekonomi,” terangnya. Misalnya Titik Juara Gerai mengenalkan produk dan pemasaran online.

Fahmi menuturkan gubernur memberikan apresiasi atas perencanaan dan pencapaian pembangunan di Kota Sukabumi. Salah satunya perencanaan dan pelaksanaan pembangunan secara digitalisasi maka UMKM harus bertranformasi digital, di mana kuncinya yaitu semangat dan tingkatkan kualitas serta komitmen transfromasi UMKM.

***

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button