PenaKu.ID – Makanan adalah sumber energi utama bagi tubuh untuk menjalankan seluruh fungsinya, mulai dari bernapas hingga berpikir. Lalu, apa yang sebenarnya terjadi jika pasokan energi ini dihentikan sama sekali?
Tidak makan selama 10 hari adalah kondisi ekstrem yang akan memaksa tubuh memasuki mode bertahan hidup dengan konsekuensi yang sangat serius.
Proses ini bukanlah sekadar menahan lapar, melainkan serangkaian respons fisiologis kompleks yang terjadi di dalam tubuh untuk menjaga fungsi organ vital tetap berjalan selama mungkin. Memahami tahapan ini penting untuk menyadari betapa krusialnya asupan nutrisi bagi kelangsungan hidup manusia.
Fase Adaptasi dan Pembakaran Cadangan Energi Akibat Tidak Makan Selama 10 Hari
Pada 24 hingga 48 jam pertama tanpa makanan, tubuh akan menghabiskan sisa glukosa dalam darah dan glikogen yang tersimpan di hati serta otot. Setelah cadangan ini habis, tubuh akan memasuki fase ketosis.
Pada tahap ini, tubuh mulai memecah lemak menjadi benda keton sebagai sumber energi alternatif untuk otak dan organ lainnya. Ini adalah mekanisme bertahan hidup yang efisien.
Namun, setelah beberapa hari, ketika cadangan lemak mulai menipis, tubuh terpaksa beralih ke sumber energi terakhirnya: protein. Proses ini dikenal sebagai katabolisme, di mana tubuh mulai memecah jaringan ototnya sendiri untuk mendapatkan asam amino.
Risiko Kerusakan Organ dan Dampak Fatal Karena Tidak Makan Selama 10 Hari
Memasuki hari ke-7 hingga ke-10, dampak kelaparan menjadi semakin parah. Hilangnya massa otot secara signifikan akan menyebabkan kelemahan ekstrem. Sistem kekebalan tubuh akan menurun drastis, membuat tubuh sangat rentan terhadap infeksi.
Fungsi kognitif seperti konsentrasi dan daya ingat akan terganggu parah. Yang paling berbahaya adalah risiko kerusakan pada organ-organ vital seperti jantung, ginjal, dan hati karena kekurangan nutrisi esensial.
Jantung akan kesulitan memompa darah, tekanan darah akan turun drastis, dan risiko gagal jantung meningkat pesat. Tanpa intervensi medis, kondisi ini dapat berujung fatal.**