PenaKesehatan

Temuan Baru, Dosen Ini Buat Masker dari Beras dan Daun Kelor

×

Temuan Baru, Dosen Ini Buat Masker dari Beras dan Daun Kelor

Sebarkan artikel ini
20210111 215013
Tikarahayu Putri, S.Pd., M.Si.

PenaKu.ID – Seorang dosen berinovasi dengan mencetuskan produk masker yang terbuat dari beras dan daun kelor. Tentunya temuan ini sejalan dengan situasi di mana masyarakat harus menerapkan protokol kesehatan untuk menekan penyebaran virus corona dengan cara menggunakan masker.

Hal itu mendorong Dosen Program Studi (Prodi) Teknologi Kecantikan Institut Teknologi Sumatera (Itera) Tikarahayu Putri, S.Pd., M.Si. tersebut untuk terus mengembangkan produk masker organik sederhana dari bahan baku beras dan daun kelor (moringa oleifera).

Masker organik merupakan produk kecantikan pribadi yang dibuat dari bahan alami seperti beras, daun kelor, kunyit, temulawak, dan bahan lainnya.

Penggunaan bahan dasar dari bahan alami tersebut menjadikan masker jenis ini hampir tidak menimbulkan efek samping, sehingga aman jika digunakan oleh remaja, bahkan oleh ibu hamil dan menyusui sekalipun dapat menggunakannya.

Tika mengaku memilih beras sebagai bahan baku karena beras mudah untuk didapatkan serta mudah diolah menjadi masker.

“Selain itu beras juga kaya akan manfaat untuk kesehatan kulit wajah. Salah satu kandungan zat yang terdapat dalam beras adalah asam ferulic dan allantoin yang dapat menjadi agen anti-inflamasi yang baik, serta dapat menenangkan kulit yang terbakar akibat paparan sinar matahari,” ujar Tika dikutip siberindo.

Hingga saat ini Tika telah memproduksi empat varian masker organik yaitu susu, arang aktif (charcoal), dan coklat, serta telah dipasarkan melalui media sosial dan e–commerce.

Masing-masing masker dihargai Rp5.000/pcs, dan dapat dipesan melalui akun @ukhtea.clo.

Tika menjelaskan manfaat varian masker organik buatannya untuk kulit wajah. Seperti masker coklat yang disebut bermanfaat sebagai sumber nutrisi dan antioksidan.

Coklat memiliki kandungan senyawa antioksidan dan flavonoid dalam jumlah yang cukup tinggi serta mengandung banyak vitamin dan mineral sehingga dapat melembapkan kulit, anti-aging, dan mencerahkan.

Masker daun kelor memiliki kandungan asam lemak yaitu asam oleat serta memiliki efek antimikroba.

”Daun kelor ini sangat cocok dimanfaatkan untuk mengobati jerawat dan komedo. Selain itu daun kelor bermanfaat untuk mengecilkan pori-pori dan menyamarkan noda hitam,” ujar Tika.

Sementara masker organik dengan kandungan susu dipercaya mampu mengurangi keriput pada wajah karena adanya kandungan enzim dan protein.

Susu dapat melembabkan kulit, membersihkan kulit dari kotoran yang menempel, dan mencerahkan wajah.

Arang aktif charcoal berfungsi sebagai absorben di mana charcoal mampu mengangkat kotoran yang menyumbat pori-pori hingga timbulnya jerawat.

Selain itu charcoal memiliki manfaat untuk mendetoksifikasi kulit, menyerap minyak berlebih, dan mengangkat sel kulit mati.

Tika menyebut, masker organik tersebut tahan sampai enam bulan setelah kemasan dibuka.

Penggunaan masker ini juga tergolong mudah. Hanya mencampurkan bubuk masker dengan air, madu, atau air mawar. Selanjutnya masker dapat digunakan ke seluruh wajah dan ditunggu 15-20 menit.

Setelah masker mengering dan kulit terasa kencang, bilas wajah dengan menggunakan air bersih.

Dosen Teknologi Kosmetik yang menjadi rekan kerja Tika, Annisaa Siti Zulaicha, S.Pd., M.Si., mengaku telah mencoba menggunakan masker tersebut.

Annisaa menyampaikan bahwa penggunaan masker varian Moringa Oleifera ini menjadikan kulit terasa dingin, kenyal, dan kencang serta tidak menimbulkan efek samping seperti gatal atau iritasi.



**Redaksi