PenaPendidikan
Trending

SMKN 14 Bandung Ikuti Lokakarya dari Korea Selatan

Lokakarya yang digelar di SMKN 14 Bandung, yakni mengenalkan siswa pada sistem pemrograman melalui kit arduino

PenaKu.ID – Ada yang berbeda di SMKN 14 Bandung pada Rabu (31/1/2024) ini. Guru yang mengajar di kelas X jurusan desain komunikasi visual 2 tak seperti di jadwal pelajaran, melainkan oleh oppa dan eonni dari Korea Selatan.

Sebanyak 40 siswa SMKN 14 Bandung mengikuti lokakarya “Pengenalan Pembelajaran Berbasis STEM” dari Maromav (MAKE), perusahaan teknologi informasi asal Korea Selatan. Berkolaborasi dengan Pudak Scientific, lokakarya tersebut mengenalkan dunia pemrograman dasar kepada siswa.

Technical Support Pudak Scientific, Mochammad Ikhsan Pahlawan mengatakan, lokakarya ini merupakan inisiatif pemerintah Korea Selatan kepada negara lain untuk mengembangkan pendidikan, khususnya di bidang IT.

“Bekerja sama dengan kami, program ini menyasar seribu siswa dari berbagai sekolah yang ada di Bandung Raya,” tuturnya.

Lokakarya yang digelar di SMKN 14 Bandung, yakni mengenalkan siswa pada sistem pemrograman melalui kit arduino. Kit tersebut pun diberikan kepada para siswa secara gratis agar bisa dimanfaatkan sebagai media pembelajaran.

Ikhsan menjelaskan, penguasaan teknologi hari ini penting untuk ke depannya.

“Ini sangat penting karena semuanya akan menggunakan teknologi dan akan mempermudah hidup manusia serta (memberi jalan) kesuksesan bagi siswa nantinya,” katanya.

Ia menilai, antusiasme para siswa di berbagai sekolah luar biasa baik. “Animonya luar biasa. Ada beberapa siswa yang belum familiar dengan pemrograman jadi mendapatkan wawasan baru,” imbuhnya.

Siswa SMKN 14 Bandung Antusias

Senada, Wakil Kepala SMKN 14 Bandung Bidang Kurikulum, Hutasuhut Genderia Sari menyebut, para siswa sangat antusias dengan lokakarya yang diajarkan oleh kakak-kakak dari Negeri Ginseng tersebut.

“Apalagi saat ini Korea Selatan lagi booming, kan. Mereka excited melihat orang asing ada di tengah-tengah mereka. Terlebih sikap pendidik sangat welcome, friendly sehingga jadi menyenangkan,” sambungnya.

Meski berbasis sekolah seni, lanjutnya, lokakarya seperti ini tetap penting untuk mengasah logika siswa. “Sehingga, siapa tahu nanti ini akan mendukung project para siswa ke depannya,” tambahnya.

Salah satu siswa, Maulana Malik Ibrahim mengaku amat senang mengikuti lokakarya tersebut. “Seru dan enggak nyangka bisa langsung belajar dari orang Korea Selatan. Semoga bisa lebih sering,” ucap siswa kelas X itu.

***

Related Articles

Back to top button