PenaKu.ID – SLB Cahaya Gemilang Pertiwi bersama SDN Cipetir 1 di Kecamatan Haurwangi Kabupaten Cianjur Jawa Barat mementaskan hasil karya di Gedung Guru Haurwangi pada Rabu (15/06/22).
Pameran buah karya SLB Cahaya Gemilang Pertiwi dan SDN Cipetir 1 mendapat acungan jempol dari berbagai pihak. Seperti dari pengawas LSB Provinsi Jawa Barat, Forkompincam Haurwangi, Kordik Haurwangi, para kepala sekolah dan seluruh guru SDN yang ada di Kecamatan Haurwangi.
Panitia Pameran hasil karya dua sekolah penggerak, Neneng Fitri Eka Sari menerangkan, dengan banyaknya potensi anak SLB Cahaya Gemilang Pertiwi dengan berbagai keterampilan maka pihaknya berkolabosari dengan SDN Cipetir 1 menyelengarakan pameran ekspose hasil kaya para siswa dan siswa/siswi.
Hal itu dilakukan tiada lain untuk memperlihatkan pada seluruh orang tua dan masyarakat sekitar, karya siswa-siswi SLB Cahaya Gemilang Pertiwi dan SD Cipetir 1 tersebut. Di antaranya membuat pas bunga, bunga dari plastik, tas sekolah, rak buku, rak sepatu, tutup lampu baca, tempat nangkap ikan (Bubu, Red) dan kerajinan tangan lainnya.
SLB Cahaya Gemilang Pertiwi Buat Makanan
Tidak sampai disitu, para siswa-siswi dua sekolah tersebut juga mampu membuat makana, lemper, ketupat, kue donat, kue pukis, baso, cilok, gule kulit sapi, keripik singkong, keripik pisang dan panganan lainnya yang layak dan mampu bersaing di pasarkan.
“Kepada seluruh orang tua jika memiliki anak disabilitas jangan merasa malu disekolahkan di SLB, melainkan harus merasa bangga juga beruntung, karena seluruh siswa SLB akan memiliki hak yang sama dan akan dibentuk sesuai karakter hingga akan sejajar pengetahuannya dengan anak biasa,” ucap Neneng Fitri.
Sementara itu, Pengawas SLB Pendidikan Provinsi Jawa Barat Agus Mulyawan mengatakan pameran hasil karya siswa-siswi Cahaya Gemilang Pertiwi dan SDN Cipetir 1 patut diberi apresiasi yang sebesar-besarnya.
Karena, menurut Agus, kegiatan tersebut merupakan terobosan baru yang perlu dilaksanakan secara berkesinambungan juga layak diikuti SLB lainnya yang ada di Kabupaten Cianjur dan SLB di Provinsi Jawa Barat.
“Sebab hal itu merupakan pendidikan inklusif yang sudah dicanangkan Bupati Cianjur,” pungaksnya.
**