PenaKu.ID – Pemerintah Desa Bantarjati, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat di tahun 2024 telah merealisasikan program pembangunan infrastruktur dan ketahanan pangan bagi lingkungan masyarakat.
Demikian ungkap Sekretaris Desa Bantarjati Wandi Suandi kepada PenaKu.ID saat ditemui di Kantor Desa Bantarjati, Jumat (24/1/25).
Terdapat dua program di Pemerintah Desa Bantarjati, Kecamatan Klapanunggal Tahun 2024.
“Untuk ketahanan pangan ada 2 jenis dan untuk infrastruktur ada 4 titik sudah dijalankan di tahun 2024 kemarin,” kata Sekdes Bantarjati, Wandi Suandi.
Keterangan dari sekdes tersebut, pembangunan itu menggunakan anggaran Dana Desa (DD) tahun 2024, terdapat beberapa macam jenis ketahanan pangan hewani dan nabati yang ada di Desa Bantarjati, yaitu Budi daya ikan nila, budi daya lele, budi daya sayuran, ternak kambing, ternak magot dan ternak ayam bertelur.
“Ketahanan pangan tahun 2024 ada enam item,” paparnya.
Lanjut dia, terkait infrastruktur terdapat 4 titik yang direalisasikan dari Anggaran Bantuan Keuangan (Bankeu) Satu Miliar Satu Desa (Samisade) pada tahun 2024 dan sudah berjalan tahap I dan tahap II.
“Untuk infrastruktur tahap I sudah selesai dikerjakan dan sudah monev, lalu untuk tahap II sudah dikerjakan tetapi belum dimonev,” ucap Wandi
Program Ketahanan Pangan Desa Bantarjati
Dari informasi yang berhasil dihimpun, terdapat beberapa titik lokasi ketahanan pangan hewani dan nabati Desa Bantarjati, Kecamatan Klapanunggal dengan menggunakan anggaran Dana Desa (DD) tahun 2024.
Seperti halnya program ketahanan pangan budi daya sayuran yang berlokasi di Kampung Bantarkopo, RW 004, yang berjumlah 1 paket dengan anggaran sebesar Rp31.344,000.
Ternak kambing, yang berada di Kampung Bantarkopo, RW005, yang berjumlah 18 ekor kambing dengan anggaran sebesar Rp59.636,000.
Ternak ayam bertelur, yang berada di Kampung Bantarkopo, RW004, berjumlah 80 Ekor dengan anggaran sebesar Rp35.367,600.
Ternak magot, yang berada di Kampung Bantarkopo, RW005, yang berjumlah 1 paket dengan anggaran Rp18.043,700.
Budi daya ikan nila, yang berada di Kampung Pasirtangkil, RW006, yang berjumlah 1 kolam dengan anggaran Rp21.222,000.
Lalu terakhir, budi daya lele yang berlokasi di Kampung Nambo, RW002, yang berjumlah 500 ekor dengan memakan anggaran sebesar Rp22.083,000.
Salah satu warga yang juga mengelola ketahanan pangan tersebut dan juga Ketua Kelompok Tani Warga Mandiri, Ahmad Muslim, menjelaskan bahwa program ketahanan pangan dari pemerintahan desa tersebut sangat membantu masyarakat sekitar.
“Sangat membantu si, karena kebenaran kita kan ada saluran air yang bisa dimanfaatkan untuk keramba, iya budidaya ikan nila,” kata Ahmad Muslim di lokasi penangkaran budi daya Ikan Nila.
Selain budi daya ikan nila, di penangkaran tersebut juga dibudidayakan ikan mas. Atas budi daya tersebut, menurut dia, sangat meningkatkan UMKM bagi lingkungan sekitar.
“Meningkatkan UMKM untuk warga sekitar juga dan juga saluran kali juga bebas dari sampah,” ucapnya.
Ia pun mengharapkan, agar ke depannya program budi daya ikan tersebut untuk bisa dilanjutkan di tahun berikutnya yaitu tahun 2025 agar penangkaran ikan di saluran kali tersebut terus dimanfaatkan bagi masyarakat sekitar.
“Harapan saya agar program ini terus berkelanjutan atau lancar dan juga terus di support oleh pemerintah desa, karena warga yang nganggur bisa kerja juga,” tukasnya.
Infrastruktur Jalan Tahun 2024 Desa Bantarjati
TPK Desa Bantarjati Abdul Rahman menjelaskan bahwa terdapat 4 item pembangunan infrastruktur dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bogor, melalui Bantuan Keuangan Satu Miliar Satu Desa (Samisade) 2024.
Titik pertama, Pembangunan Jalan Hotmix, Drainase dan TPT (Tembok Penahan Tanah), yang berlokasi di Kampung Nambo RW003. Dengan Volume 100%, Hotmix 182m×2m×0,05m, Drainase 136m×1m×0,6m dan TPT 80m×0,3m×1,4m, dengan menelan anggaran Rp213.015.000,00.
Titik kedua, pembangunan Drainase berlokasi Kampung Nambo RW001 dan RW003, dengan Volume 100%, Betonisasi Udicth 30(294×0,30×0,30)m dan memakan anggaran sebesar Rp222.945.000,00.
Titik ketiga, pembangunan Betonisasi Jalan dan TPT yang berlokasi di Kampung Nambo RW002, Volume 100% Betonisasi 322m×2m×0,10m dan memakan anggaran sebesar Rp203.205.000,00.
Titik keempat, pembangunan Betonisasi Jalan, TPT dan Drainase yang berlokasi di Kampung Bantarkopo, RW004 dan RW005, Volume 100% tentang Betonisasi 521m×2,2m×0,10m, TPT 40m×0,3m×0,6m dan Drainase 200m×0,30m×0,30m, dengan memakan anggaran sebesar Rp360.835.000,00.
Abdul Rahman menuturkan bahwa pengerjaan tersebut dikerjakan dalam dua tahap.
“Empat titik ini semuanya dua tahap sesuai aturan dari bankeu kabupaten. Tahap pertama 60% dan tahap kedua 40%, untuk saat ini sudah selesai semua,” ucapnya.
Ia menjelaskan bahwa empat item pengerjaan Infrastruktur tersebut semuanya berjumlah 1 miliar rupiah. Dalam persiapan material diserahkan kepada pihak ketiga dan untuk pengerjaan dikelola oleh swadaya masyarakat.
“Kalau tahap pertama sudah dimonev, tetapi tahap kedua belum dimonev kalau nunggu monev serentak dulu,” tuturnya.
Menurut Abdul, atas Pengerjaan infrastruktur tersebut sangat dirasakan oleh masyarakat sekitar karena meningkatkan roda perekonomian lingkungan.
“Alhamdulillah sangat dirasakan oleh masyarakat, pembangunan jalan itu dapat membantu masyarakat sekitar menjalankan aktivitas tanpa hambatan,” tukasnya.
Warga Senang Realisasi Program Desa Bantarjati
Salah satu warga Desa Bantarjati, Eki, mengatakan bahwa untuk pembangunan jalan di lingkungan sekitar rumahnya sangat dirasakan dan dalam menjalankan aktivitas menjadi lancar.
“Untuk jalan saya kira sangat dirasakan oleh warga, khususnya buat saya ya karena kemana-mana jalan enggak terhambat,” ucap Eki.
Sementara itu, Ade, menuturkan terkait ketahanan pangan menjadikan warga dapat membeli kebutuhan seperti daging dan ikan serta sayuran tidak terlalu jauh.
“Agak dekat sih kalau mau beli ayam, ikan sama sayuran, jadi agak kebantu juga,” pungkasnya.
Ikuti dan Update Berita dari PenaKu.ID di Google News
**