PenaKu.ID – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Setiawan Wangsaatmaja melakukan monitoring penyaluran bantuan sosial (bansos) Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar tahap II (kedua) di Gudang Bulog dan Kantor PT Pos Kota Tasikmalaya, Rabu (15/7/20).
“Tadi kami melihat ke gudang Bulog untuk memastikan dropping (pengedropan) seluruh komoditi sembako dari Jabar sudah siap. Kemudian (meninjau) ke PT Pos yang (bertugas) menyalurkan (bansos) ke warga,” kata Setiawan.
Setiawan menambahkan bahwa Pemda Provinsi Jabar sedang menyiapkan enam ribu paket bansos sembako untuk Kota Tasikmalaya. Pengepakan dilakukan Rabu (15/7) hingga Kamis (16/7).
“Kemudian akan disampaikan (paket bansos) ke PT Pos dari gudang Bulog pada hari Kamis (16/7). Dan hari Jumat (17/7) penyaluran bansos tahap kedua untuk Kota Tasikmalaya akan dimulai,” ucap Setiawan.
Adapun di Kota Tasikmalaya sendiri, sesuai Keputusan Gubernur Jawa Barat, telah ditetapkan sebanyak total kurang lebih 17 ribu penerima manfaat untuk bansos provinsi tahap kedua. Jika ditemukan ada warga yang berhak menerima bansos tetapi masih belum terdaftar, pemerintah daerah setempat dipersilakan untuk merevisi daftar atau data cleansing.
Sementara, di wilayah Priangan Timur lainnya yakni Kabupaten Tasikmalaya, penyaluran bansos provinsi tahap kedua sudah dimulai dari Senin, 13 Juli lalu dan saat ini sudah tersalurkan sekitar satu per tiga dari jumlah keseluruhan sekitar 47 ribu penerima.
Soal kendala, Setiawan berharap tidak ditemukan permasalahan yang berarti pada penyaluran tahap kedua ini. Sementara di penyaluran tahap pertama, ditemukan sejumlah permasalahan antara lain warga dengan NIK dobel, alamat yang kurang jelas, terdapat penerima yang tidak sesuai kriteria, hingga dobel bantuan.
“Sudah kami sisir (permasalahan dan solusi) di penyaluran pertama. Jadi penyaluran di tahap kedua ini mudah-mudahan lancar,” kata Setiawan.
Terkait jenis bansos berupa gabungan tunai dan pangan non tunai atau sembako dari provinsi, Setiawan menjelaskan, hal itu dipilih berdasarkan pertimbangan dan masukan dari para ahli merujuk karakteristik masyarakat.
“Ini dalam rangka (penanggulangan) pandemi COVID-19, jadi warga pun harus dapat asupan yang bergizi dengan nutrien yang seimbang. Maka sembako (diberikan) untuk memastikan bahwa warga dibantu mengonsumsi makanan yang bergizi demi menjaga imunitas,” ucap Setiawan.
“Jika kami (Pemda Provinsi Jabar) memberikan (bansos) semuanya tunai, kami tidak bisa menjamin kalau tunai itu akan dibelanjakan untuk makanan bergizi atau tidak,” tegasnya.
Terkait pengepakan di gudang Bulog, Setiawan menilai bahwa sembako yang dicek terpantau dalam kondisi baik.
“Kualitas barang yang saya lihat itu baik, dalam pengemasannya juga baik, mudah- mudahan ini bisa dikemas dengan rapi sampai kepada warga yang menerima manfaat tidak jadi masalah, tidak ada yang pecah, apalagi tidak ada yang expire. Saya rasa barang- barangnya ini sudah cukup aman,” ujarnya.
Setiawan pun berpesan kepada seluruh petugas yang terlibat pada penyaluran bansos untuk bekerja secara maksimal agar penyaluran berjalan lancar, tepat waktu, dan tepat sasaran sesuai target yang diharapkan, serta tetap bekerja dengan memperhatikan protokol kesehatan.
(Js/hm)