Tutup
PenaPeristiwa

Sejumlah Anak SD di Cianjur Diduga Konsumsi Tramadol

×

Sejumlah Anak SD di Cianjur Diduga Konsumsi Tramadol

Sebarkan artikel ini
Sejumlah Anak SD di Cianjur Diduga Konsumsi Tramadol
Iluustrasi (pexel)

PenaKu.ID – Video sejumlah siswa sekolah dasar di Cianjur Jawa Barat, terlihat dalam ruangan sekolah sedang diminati keterangan terkait dugaan siswa SD yang mengkonsumsi obat terlarang berjenis tramadol, beredar viral, Jumat (20/6/24).

Narasi video viral yang berdurasi kurang lebih 1 menit itu memperlihatkan beberapa siswa sekolah dasar bersama kostum olahraga sedang diminati keterangan terkait obat terlarang.

Kapolsek Karangtengah Kompol Rachmat Hamdan, mengatakan, terkait video yang beredar itu di salah satu sekolah dasar yang ada di Kecamatan Karangtengah Cianjur diduga minum obat terlarang itu benar adanya.

“Kita mendapatkan laporan dari masyarakat, terkait laporan anak sekolah dasar dan pihak sekolah juga membenarkan dan memanggil para orang tuanya,” ucapnya.

Terkait masalah kejadiannya tersebut, sebetulnya itu pada bulan lalu (Mei 2024). Tapi sekarang video itu menyebar hingga viral di masyarakat Cianjur.

“Hal itu kembali pada pengawasan orang tua terhadap anak, karena pihak sekolah memiliki batasan waktu jam tertentu saat melaksanakan kegiatan Kegiatan Belajar Mengajar di sekolah sedangkan ketika selesai itu bagian pengawasan orang tua,” ungkapnya.

Penjual Tramadol di Cianjur Ditindak Aparat

Tambah dia, pihaknya setelah mendapatkan laporan langsung menindak penjual obat tersebut.

“Kami telah menindak pedagang obat tersebut dan obatnya sudah tidak ada,” tegasnya.

Ia meneruskan, sebetulnya hal itu masih anak-anak setelah viral ditakutkan terjadi memengaruhi mental dan psikis anak terduga dan sebelumnya sudah ditangani pihak sekolah beserta orang tua jadi masalah ini sudah kembali lagi kepada orang tua.

“Setelah viral, ditakutkan mental anak ini jadi down malu serta takut, sebetulnya kasus itu pada Mei lalu tapi setelah ramai viral kasian juga sama anak-anak tersebut, kita juga sering mengedukasi ke sekolah terkait bahaya miras oplosan dan obat-obatan,” pungkasnya.

***