Kesehatan

Sejarah Baru: Islandia Tak Lagi Bebas Nyamuk, Pemanasan Global Dituding

×

Sejarah Baru: Islandia Tak Lagi Bebas Nyamuk, Pemanasan Global Dituding

Sebarkan artikel ini
Sejarah Baru: Islandia Tak Lagi Bebas Nyamuk, Pemanasan Global Dituding
Sejarah Baru: Islandia Tak Lagi Bebas Nyamuk, Pemanasan Global Dituding/(pixabay)

PenaKu.ID – Islandia, negara pulau di Atlantik Utara yang selama ini dikenal bebas dari nyamuk, kini menghadapi fenomena baru.

Untuk pertama kalinya, serangga penghisap darah tersebut dilaporkan telah ditemukan dan diidentifikasi di wilayah tersebut.

Penemuan ini menandai perubahan signifikan bagi ekosistem Islandia. Para ilmuwan menunjuk perubahan iklim dan pemanasan global sebagai penyebab utama yang memungkinkan serangga ini untuk bertahan hidup di negara tersebut.

Penemuan Nyamuk

Temuan ini pertama kali dilaporkan oleh warga bernama Björn Hjaltason pada 16 Oktober lalu. Ia menemukan serangga yang dicurigai di Kiðafell, Kjós, menangkapnya, dan mengirimkan spesimen ke Institut Ilmu Pengetahuan Alam Islandia.

Matthías Alfreðsson, seorang entomolog di institut tersebut, mengonfirmasi temuan itu. Tiga spesimen yang ditemukan diidentifikasi sebagai Culiseta annulata (dua betina dan satu jantan). Spesies ini dikenal tahan terhadap suhu dingin dan mampu bertahan hidup saat musim dingin dengan bersembunyi di ruang bawah tanah atau lumbung.

Dampak Nyamuk Perubahan Iklim yang Nyata

Para ilmuwan menilai kemunculan serangga ini adalah dampak langsung dari pemanasan global. Suhu Islandia dilaporkan meningkat empat kali lebih cepat dibandingkan rata-rata belahan bumi utara, membuat iklimnya lebih ramah bagi serangga.

Fenomena ini tidak hanya terjadi di Islandia. Di Inggris, telur nyamuk Mesir (Aedes aegypti) dan nyamuk harimau Asia (Aedes albopictus) juga ditemukan tahun ini. Kedua spesies invasif tersebut dikenal sebagai vektor penyakit tropis berbahaya seperti demam berdarah, chikungunya, dan virus Zika.**