PenaKu.ID – Gunung Agung di Bali bukan hanya gunung berapi tertinggi di pulau itu, tetapi juga merupakan pusat spiritual paling sakral bagi umat Hindu Dharma.2 Di puncaknya yang agung, dipercaya bersemayam entitas gaib tertinggi yang dikenal sebagai Sanghyang Surya Dhiva Sekha.
Sosok ini adalah roh agung atau dewa penjaga yang memiliki kekuatan setara dengan unsur matahari, sumber segala kehidupan.
Namanya sendiri, “Surya Dhiva Sekha,” dapat diartikan sebagai manifestasi cahaya ilahi dari Dewa Surya (Dewa Matahari). Ia tidak dianggap sebagai dewa dalam wujud fisik, melainkan sebagai pancaran energi murni yang menjaga kesucian Gunung Agung dan seluruh Pulau Bali.
Kehadirannya memastikan keseimbangan antara sekala (dunia nyata) dan niskala (dunia gaib), serta memberikan energi kehidupan bagi semua makhluk di sekitarnya.
Sanghyang Surya Dhiva Sekha Manifestasi Kekuatan Unsur Matahari
Kekuatan Sanghyang Surya Dhiva Sekha dihubungkan langsung dengan elemen api dan cahaya. Ia adalah sumber energi positif yang membersihkan segala bentuk energi negatif.
Letusan Gunung Agung di masa lalu, meskipun merusak, oleh sebagian spiritualis dipandang sebagai bentuk pembersihan atau pralina yang dilakukan oleh sang penjaga untuk memurnikan kembali energi Pulau Bali dari segala kotoran.
Energinya yang panas dan terang benderang menjadikannya pelindung utama dari kekuatan gelap yang mencoba mengganggu keharmonisan pulau.
Sanghyang Surya Dhiva Sekha Pusat Koneksi Spiritual Umat Hindu Bali
Gunung Agung, sebagai istana dari Sanghyang Surya Dhiva Sekha, menjadi titik orientasi spiritual (Kiblat) bagi umat Hindu di Bali. Pura Besakih, pura terbesar di Bali yang terletak di lereng gunung, dibangun sebagai wujud penghormatan tertinggi kepada sang roh agung.
Dalam setiap upacara besar, doa-doa selalu dipanjatkan ke arah puncak gunung, memohon restu, perlindungan, dan pencerahan dari Sanghyang Surya Dhiva Sekha. Keberadaannya menjadikan Gunung Agung lebih dari sekadar formasi geologis, melainkan pilar spiritual yang menopang kehidupan di Pulau Dewata.**