PenaKu.ID – Kehidupan seringkali menyajikan tantangan, ketidakpastian, dan pertanyaan yang sulit dijawab. Dalam menghadapi berbagai situasi, seringkali mudah bagi manusia untuk terjebak dalam kekhawatiran, ketakutan, dan prasangka buruk.
Kita cemas akan masa depan, meragukan niat orang lain, dan bahkan mempertanyakan rencana Tuhan. Namun, salah satu pilar utama dalam membangun ketenangan batin adalah meyakini bahwa Allah mengetahui segalanya, baik yang terlihat maupun yang tersembunyi.
Keyakinan ini bukanlah sekadar dogma, melainkan sebuah fondasi untuk menjalani hidup dengan lebih lapang dada. Ketika kita menyerahkan pemahaman kita yang terbatas kepada pengetahuan Tuhan yang tak terbatas, beban di pundak terasa lebih ringan.
Memahami Konsep Ilmu Allah yang Meliputi Segalanya untuk Berprasangka Baik
Dalam ajaran Islam, salah satu sifat Allah yang paling agung adalah Al-‘Alim (Yang Maha Mengetahui). Pengetahuan-Nya meliputi setiap detail di alam semesta, dari pergerakan atom hingga gejolak hati manusia.
Dia mengetahui apa yang telah terjadi, apa yang sedang terjadi, dan apa yang akan terjadi dengan presisi yang sempurna. Memahami konsep ini membantu kita menyadari bahwa setiap peristiwa, baik yang kita anggap baik maupun buruk, terjadi dalam bingkai pengetahuan dan kebijaksanaan-Nya.
Tidak ada yang luput dari pengawasan-Nya, dan di balik setiap kejadian pasti ada hikmah yang tersembunyi.
Pentingnya Berprasangka Baik
Dengan meyakini bahwa Allah mengetahui segalanya dan selalu menginginkan yang terbaik bagi hamba-Nya, tugas kita sebagai manusia adalah menjaga husnudzon atau prasangka baik. Berprasangka baik kepada Allah berarti percaya bahwa setiap takdir yang ditetapkan adalah yang terbaik bagi kita, meskipun terkadang terasa pahit.
Berprasangka baik kepada sesama manusia berarti tidak mudah menuduh atau menghakimi, karena kita tidak pernah tahu apa yang ada di dalam hati mereka.
Sikap ini akan melahirkan ketenangan, mengurangi konflik, dan memperkuat hubungan vertikal dengan Sang Pencipta serta hubungan horizontal dengan sesama.**












