PenaKu.ID – Pertandingan lanjutan babak 8 besar Liga 2 antara Persela Lamongan dan Persijap Jepara yang digelar di Stadion Tuban Sport Center menyisakan drama yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Laga ini sempat berlangsung dengan intensitas tinggi ketika Persela, yang dikenal dengan julukan Laskar Joko Tingkir, terpaksa bermain dengan 10 pemain setelah tertinggal 0-1 pada babak pertama.
Kekalahan tipis tersebut semakin memperburuk situasi ketika emosi suporter memuncak hingga menyalakan flare yang kemudian menyelimuti stadion dengan asap pekat.
Di tengah pertandingan, ketegangan memuncak seiring dengan kekecewaan para pendukung Persela yang merasa harapan untuk menyelamatkan posisi mereka di Grup B babak 8 besar mulai memudar. Dengan koleksi 4 poin dari 4 kali hasil seri dan satu kekalahan, Persela sangat membutuhkan kemenangan dalam laga krusial ini. Namun, situasi di lapangan berubah drastis ketika insiden di tribun membuat keadaan semakin tidak terkendali.
Insiden Flare Persela Lamongan vs Persijap Jepara
Insiden bermula ketika sekelompok suporter yang kecewa mulai menyalakan flare sebagai bentuk protes atas jalannya pertandingan. Asap pekat yang dihasilkan tidak hanya mengganggu visibilitas di lapangan, tetapi juga menciptakan atmosfer yang penuh dengan ketidakpastian dan bahaya.
Para pemain dan ofisial pertandingan pun terpaksa menghentikan laga pada menit ke-78 karena kondisi yang semakin tidak aman.
Insiden ini memicu kekhawatiran di kalangan pengurus turnamen dan aparat keamanan, mengingat potensi kerusakan yang dapat terjadi jika situasi tidak segera ditangani dengan tepat.
Reaksi Tim Persela Lamongan vs Persijap Jepara
Setelah wasit mengambil keputusan untuk menghentikan pertandingan, langkah-langkah pengamanan pun segera dilakukan untuk mengevakuasi kedua tim dan ofisial pertandingan ke tempat yang aman.
Pihak keamanan stadion bekerja sama dengan petugas keamanan lokal untuk mencegah kerusuhan yang lebih besar dan memastikan agar para penonton dapat segera mengevakuasi diri dengan tertib.
Sementara itu, manajemen kedua klub menyatakan keprihatinan yang mendalam atas insiden ini dan menyatakan komitmen mereka untuk bekerja sama dengan pihak berwenang dalam mengusut kejadian tersebut.
Meski pertandingan harus dihentikan, para pemain Persela tetap menunjukkan semangat juang meskipun kondisi yang tidak menguntungkan.
Kekecewaan para pendukung pun terlihat jelas, namun pihak klub diharapkan dapat segera mengambil langkah antisipatif guna mencegah kejadian serupa di masa depan.
Bagi Persela, kemenangan dalam laga ini sangat penting agar asa lolos ke babak selanjutnya tetap terjaga, mengingat posisi mereka yang berada di urutan paling bawah Grup B.
Peristiwa ini menjadi pembelajaran bahwa aspek keamanan dan pengendalian emosi pendukung sangat krusial dalam menjaga integritas kompetisi olahraga.
Insiden ini mengingatkan semua pihak akan pentingnya sikap sportivitas dan disiplin, baik dari pemain, ofisial, maupun suporter.
Liga 2 harus segera melakukan evaluasi terkait protokol keamanan agar kejadian serupa tidak terulang di pertandingan-pertandingan mendatang.
Ikuti dan Update Berita dari PenaKu.ID di Google News
**
