PenaKu.ID – Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan Kamis, 31 Juli 2025, kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Data Bloomberg mencatat, kurs spot rupiah berada di posisi Rp 16.456 per dolar AS, turun 51 poin atau 0,31% dibandingkan hari sebelumnya.
Pelemahan ini menambah tekanan pada pasar keuangan domestik di tengah beragam faktor global dan regional.
Pengaruh Rupiah di Mata Uang Asia Lainnya
Selain rupiah, beberapa mata uang Asia juga mencatat pergerakan variatif. Yen Jepang melemah 0,13%, dolar Hong Kong stagnan, sedangkan dolar Singapura menguat tipis 0,06%.
Di sisi lain, dolar Taiwan merosot 0,55%, won Korea Selatan melemah 0,55%, serta peso Filipina turun 1,29%. Data ini menunjukkan kondisi pasar regional yang sedang bergejolak jelang pengumuman kebijakan moneter beberapa bank sentral utama.
Prospek Rupiah ke Depan
Analis menilai, pelemahan rupiah sebagian disebabkan arus modal asing yang masih keluar seiring kekhawatiran terhadap kenaikan suku bunga global.
Selain itu, defisit transaksi berjalan dan neraca perdagangan yang cenderung melemah turut menekan mata uang domestik.
Meski begitu, bank sentral diyakini akan mengambil langkah-langkah stabilisasi, termasuk intervensi di pasar valas apabila diperlukan.
Bagi pelaku usaha dan importir, tren kurs yang kurang menguntungkan ini menuntut strategi lindung nilai (hedging) agar risiko fluktuasi dapat diminimalkan.
Sementara itu, bagi masyarakat umum, pelemahan rupiah dapat berdampak pada harga barang impor dan inflasi. Oleh karena itu, pemantauan ketat terhadap perkembangan ekonomi global menjadi kunci.**