PenaKu.ID – Nilai tukar rupiah (IDR) mengalami pelemahan tipis terhadap dolar AS pada penutupan perdagangan Rabu (5/11/2025). Mata uang Garuda terkoreksi 0,03% dan ditutup di level Rp16.700 per dolar AS. Pergerakan ini sejalan dengan rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III-2025 oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Sejak pembukaan, IDR memang sudah berada di zona merah. Tekanan sempat meningkat di pertengahan sesi, membawa rupiah menyentuh level Rp16.740, sebelum akhirnya berhasil memangkas sebagian pelemahan menjelang penutupan pasar.
Pertumbuhan Rupiah Ekonomi Indonesia Melampaui Konsensus
BPS melaporkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada kuartal III-2025 tumbuh sebesar 5,04% secara tahunan (yoy). Angka ini sedikit melambat jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang mencapai 5,12% (yoy).
Namun, realisasi ini patut diapresiasi karena sedikit berada di atas ekspektasi konsensus pasar yang memproyeksikan pertumbuhan di angka 5,01%. Ini menandakan bahwa fundamental ekonomi domestik masih cukup solid.
Tekanan Dolar AS ke Rupiah
Meskipun data PDB domestik cukup baik, rupiah tetap tertekan oleh faktor eksternal. Indeks dolar AS (DXY) memang melemah tipis hari ini, namun pelemahan itu hanya koreksi teknikal setelah reli penguatan selama lima hari beruntun.
Penguatan dolar AS didorong oleh meningkatnya ketidakpastian arah kebijakan moneter The Fed. Pernyataan Jerome Powell pasca-pertemuan The Fed terakhir yang tidak menjamin pemangkasan suku bunga di Desember membuat pelaku pasar kembali memburu dolar AS.**
