PenaKesehatan

RS Sariningsih Menelan Dana Hibah Pemprov Senilai 50 M

×

RS Sariningsih Menelan Dana Hibah Pemprov Senilai 50 M

Sebarkan artikel ini
RS Sariningsih Menelan Dana Hibah Pemprov Senilai 50 M
Rumah Sakit Sariningsih milik Kodam III/Siliwangi di Jalan RE Martadinata (Riau) No. 11 , Kota Bandung, Jawa Barat.

PenaKu.IDRS Sariningsih milik Kodam III/Siliwangi di Jalan RE Martadinata (Riau) No. 11, Kota Bandung sudah selesai dibangun menggunakan anggaran dari Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat.

Pembanguanan RS Sariningsih tersebut menghabiskan dana hibah sebesar 50 miliar rupiah. Rumas sakit militer ini juga selain untuk prajurit TNI, diperuntukkan bagi ASN militer beserta keluarga, dan untuk masyarakat umum.

“Seperti kita tahu rumah sakit Sariningsih ini melayani hampir 90 persen warga umum. Jadi untuk keluarga militernya kurang lebih 10 persen ini. Pemdaprov Jabar mendukung sepenuhnya karena ini akan menambahi kualitas kesehatan warga Jawa Barat,” ujar Ridwan Kamil saat meresmikan RS Sariningsih, Rabu (07/04/22).

Sebagai seorang arsitek, Kang Emil memuji konstruksi dan fasad bangunan RS Sariningsih yang masih mempertahankan bangunan heritage yang menjadi ciri khas Kota Bandung sebagai destinasi wisata. Gabungan konsep modern dan klasik dirasa sangat pas.

“Kebetulan karena berlokasi di Kota Bandung yang penuh dengan bangunan sejarah. Bangunan Belanda lamanya tetap dipertahankan, bangunan barunya dibuat mengelilingi bangunan lamanya itu,” tuturnya.

RS Sariningsih memang dibangun sejak zaman Belanda. Sempat diduduki Jepang pada 1942- 1945, gedung berpindah kekuasaan ke tentara Peta 1945-1947, diambil oleh tentara NICA sampai 1949 dan ketika Belanda benar- benar pergi pada 1950, bangunan dijadikan tempat bersalin dengan Letkol. Dr. Soedarso sebagai kepala rumah sakit.

Infrastruktur Alkes RS Sariningsih

Selain memberikan bantuan untuk fisik rumah sakit, Pemda Provinsi Jabar pun akan membantu untuk penambahan alat kesehatan dan gedung parkir.

“Tahap berikutnya adalah pengadaan kesehatan insyaallah kita bantu dan juga gedung parkir. Total di tahap satu ini sekitar Rp 50-an miliar nanti kita terus tambahi,” ujarnya.

Pandemi COVID-19 menjadi momentum penyiapan infrastruktur penunjang kesehatan untuk menghadapi krisis serupa.

Kang Emil juga menawarkan peluang kerja sama dengan Pemda Provinsi Jabar untuk membangun rumah sakit sebagai peningkatan indeks kesehatan Jawa Barat.

“Yang terkahir saya menawarkan kerja sama untuk membangun lagi rumah sakit-rumah sakit kita butuh tanah-tanah negara atau di tanah-tanah di lingkungan militer yang bisa dikerjasamakan untuk kepentingan indeks ratio tingkat kesehatan Jawa Barat,” pungkasnya.

***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *