PenaPeristiwa

Ratusan Jiwa Tewas, Januari-Oktober 2020 Ribuan Bencana Terjadi di Indonesia



PenaKu.ID – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dari awal Januari hingga 31 Oktober 2020, mencatat bencana hidrometeorologi masih mendominasi kejadian bencana di tanah air. Hingga akhir Oktober 2020, total bencana alam mencapai 2.401 kejadian.

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,
Dr. Raditya Jati, menyebutkan, jenis kejadian bencana alam tertinggi yakni banjir dengan 865 kejadian, sedangkan kejadian lainnya puting beliung 690, tanah longsor 447, kebakaran hutan dan lahan 321 gelombang pasang atau abrasi 29, kekeringan 29, gempa bumi 5 dan letusan gunung api 5.

“Dari sejumlah kejadian tersebut, jumlah korban jiwa akibat bencana hidrometeorologi mencapai 319 jiwa meninggal dunia, dengan rincian banjir 205 jiwa, tanah longsor 101 dan puting beliung 13, sedangkan 25 jiwa dinyatakan hilang,” katanya, dalam situs resmi BNPB, Senin (2/102020).

Ia mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap ancaman bahaya hidrometeorologi yang dapat berujung bencana. Memasuki musim hujan, fenomena La Nina dapat berdampak buruk pada curah hujan yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang.

Menyikapi potensi bahaya hidrometeorologi, Kepala BNPB, Doni Monardo pun mengimbau masyarakat waspada dan siap siaga.

Ia mengingatkan warga yang rumahnya berada di kemiringan lebih dari 30 derajat atau rawan longsor untuk lebih berhati-hati. Salah satu pemicu yang patut diwaspadai apabila terjadi curah hujan lebat dengan durasi lama.

“Ikuti terus info BMKG,” ujar Doni yang juga Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melalui pesan digital, Minggu (1/11).

Ia juga meminta warga untuk mengantisipasi pohon yang mudah tumbang atau patah batangnya sehingga jangan berada di bawah pohon.

“Serta waspadai tiang listrik yang korsleting dan roboh tertimpa pohon,” tambahnya.

Saat hujan lebat yang disertai angin kencang, ia mengimbau warga waspada jika memilih tempat untuk berlindung. Hindari pohon atau pun papan baliho yang setiap saat dapat berpotensi roboh.

Awal September 2020, BNPB telah meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di tingkat provinsi, kabupaten dan kota untuk meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi potensi bahaya hidrometeorologi, salah satunya dengan melakukan koordinasi multipihak di setiap wilayah administrasi.

Selain itu, lanjutnya, setiap keluarga dapat meningkatkan upaya peringatan dini dengan memantau informasi cuaca dari BMKG yang dapat diakses dengan berbagai pendekatan seperti aplikasi Info BMKG maupun website dan media sosial dari instansi pemerintah.

Warga, lanjutnya pula, dapat memantau prakiraan cuaca harian hingga ke tingkat kecamatan melalui aplikasi Info BMKG sehingga dapat mempersiapkan atau mengantisipasi dampak yang mungkin terjadi.

Dia menyebutkan, warga dapat juga memberikan informasi terkait dengan kondisi terkini sehingga membantu otoritas setempat untuk penanganan darurat maupun kewaspadaan warga lainnya.

Melalui PetaBencana.id, menurut dia, warga dapat mengirimkan konten informasi melalui media sosial yang kemudian terjadi pada dashboard tersebut setelah terverifikasi.

Editor: A Kusmawan

Related Articles

Back to top button