PenaKu.ID – Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengikuti rapat koordinasi (rakor) Pengendalian Inflasi Daerah tahun 2023 dari Pendopo, Senin (27/2/23). Kegiatan yang dilaksanakan secara virtual ini, dipimpin langsung Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian.
Dalam arahannya, Mendagri Muhammad Tito Karnavian meminta, setiap kepala daerah memonitor dan menjaga pertumbuhan ekonomi dan pengendalian inflasi. Apalagi, inflasi menjadi atensi pemerintah pusat, khususnya Presiden Joko Widodo.
“Pengendalian inflasi tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri. Sebab, harus berkolaborasi antara pusat dan daerah. Maka dari itu, rakor seperti ini akan terus berlanjut dan di setiap daerah bisa melakukannya bersama Forkopimda,” ujarnya.
Apalagi kontribusi pertumbuhan ekonomi daerah sangat penting. Sebab, dapat menunjang pertumbuhan ekonomi nasional.
“Pertumbuhan ekonomi nasional merupakan agregat perjumlahan dari provinsi hingga kota/kabupaten,” ucapnya.
Maka dari itu, dirinya mengarahkan daerah untuk menggenjot peningkatan konsumsi belanja masyarakat. Apalagi, pascapencabutan PPKM beberapa waktu lalu.
“Event-event seni dan olahraga, permudah perizinannya yang sesuai aturan. Termasuk promosikan desa wisata untuk menyerap produk UMKM daerah. Semua ini untuk meningkatkan perekonomian,” ungkapnya.
Upaya Pengendalian Inflasi di Kab Sukabumi
Sebelumnya, Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengatakan, sejumlah upaya telah dilakukan untuk mencegah inflasi di Kabupaten Sukabumi. Hal itu mulai dari mencermati pergolakan harga di pasar hingga mengevaluasi hasil pertanian.
“Kalau sembako di Kabupaten Sukabumi sejauh ini aman. Apalagi, Kabupaten Sukabumi itu penghasil pangan,” bebernya.
Namun tak begitu saja, Pemkab Sukabumi pun telah menyiapkan berbagai langkah. Hal itu untuk mengantisipasi inflasi. Apalagi menjelang puasa dan lebaran.
“Tanaman hasil panen kemarin kita upayakan bisa menjadi buffer stock. Selain itu, kita antisipasi harga sembako tinggi lewat upaya operasi pasar. Kita telah menyiapkan berbagai langkah,” pungkasnya.
***