Kesehatan

Rahasia Umur Panjang: Mengapa Berhenti Makan Sebelum Kenyang Itu Penting?

×

Rahasia Umur Panjang: Mengapa Berhenti Makan Sebelum Kenyang Itu Penting?

Sebarkan artikel ini
Rahasia Umur Panjang: Mengapa Berhenti Makan Sebelum Kenyang Itu Penting?
Rahasia Umur Panjang: Mengapa Berhenti Makan Sebelum Kenyang Itu Penting?/(pixabay)

PenaKu.ID – Pernahkah Anda mendengar nasihat bijak untuk berhenti makan sebelum perut terasa benar-benar kenyang? Anjuran yang sering dianggap sebagai bagian dari ajaran keagamaan atau tradisi kuno ini ternyata memiliki dasar ilmiah yang sangat kuat.

Dalam dunia medis modern, praktik ini dikenal sebagai salah satu kunci untuk menjaga kesehatan pencernaan dan mengontrol berat badan secara efektif.

Kebiasaan ini bukan sekadar tentang menahan nafsu, melainkan tentang memberikan kesempatan bagi tubuh untuk bekerja secara optimal. Dengan memahami mekanisme di baliknya, kita dapat mengadopsi gaya hidup yang lebih sehat, terhindar dari berbagai penyakit metabolik, dan mencapai kesejahteraan tubuh secara menyeluruh.

Memberi Waktu Otak untuk Merespons dalam Berhenti Makan Sebelum Kenyang

Fakta menarik tentang tubuh manusia adalah adanya jeda waktu antara saat perut mulai terisi dan saat otak menerima sinyal kenyang. Diperlukan waktu sekitar 20 menit bagi hormon leptin, yang bertugas memberi sinyal kenyang, untuk mencapai otak dan memberi tahu bahwa asupan makanan sudah cukup.

Jika kita terus makan hingga merasa sangat kenyang, sebenarnya kita sudah berada dalam kondisi makan berlebihan atau overeating. Dengan berhenti makan saat merasa “cukup” atau sekitar 80% kenyang, kita memberi kesempatan bagi otak untuk mengejar dan memproses sinyal tersebut. Kebiasaan ini secara efektif dapat mencegah penumpukan kalori berlebih yang menjadi penyebab utama kenaikan berat badan.

Menjaga Kinerja Sistem Pencernaan saat Berhenti Makan Sebelum Kenyang

Makan hingga terlalu kenyang akan memberikan beban kerja yang sangat berat bagi organ pencernaan, terutama lambung. Lambung yang terlalu penuh akan kesulitan untuk mencerna makanan secara efisien, yang dapat memicu berbagai masalah seperti asam lambung naik (GERD), perut kembung, dan rasa tidak nyaman. Sebaliknya, dengan menyisakan sedikit ruang di lambung, proses pencernaan dapat berjalan lebih lancar dan penyerapan nutrisi menjadi lebih maksimal.

Praktik ini juga membantu menjaga sensitivitas tubuh terhadap insulin, sehingga mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2. Menjaga porsi makan adalah langkah sederhana namun sangat berdampak untuk kesehatan jangka panjang.**