PenaKu.ID – Qualcomm kembali membuat gebrakan dengan memutuskan untuk dual-source chipset andalannya, Snapdragon 8 Elite generasi kedua.
Alih-alih bergantung pada satu produsen, Qualcomm memilih Samsung Foundry untuk memproduksi di node 2 nm dan TSMC pada node 3 nm.
Langkah ini mengurangi risiko pasokan sekaligus menjaga kelincahan jadwal peluncuran di pasar flagship.
Dual Sourcing di Node 2 nm dan 3 nm Snapdragon 8 Elite
Berdasarkan laporan Sedaily, Samsung akan memproduksi chip di pabrik Hwaseong S3 dengan kapasitas 1.000 wafer 12-inci per bulan pada node 2 nm.
Chip ini direncanakan masuk ke perangkat Galaxy pada paruh kedua tahun 2026, kemungkinan untuk seri Galaxy Z Fold8, Z Flip8, dan Tab S11.
Sementara itu, TSMC menyiapkan versi 3 nm untuk memenuhi permintaan global lebih cepat, sehingga seri Galaxy S26 bisa menyertakan varian Snapdragon Elite kala rilisan awal.
Kapasitas Produksi dan Implikasi Pasar untuk Snapdragon 8 Elite
Samsung memiliki total kapasitas 7.000 wafer per bulan di node 2 nm, namun alokasi Snapdragon Elite hanya 15 % dari kapasitas tersebut.
Sisanya dipakai untuk Exynos 2600, chipset khas Galaxy S26 menurut kebocoran.
Kepercayaan Qualcomm pada Samsung ini sekaligus menjadi sinyal positif bagi ekosistem foundry Korea Selatan, yang diharapkan menarik klien baru dan memperkuat posisi di panggung global.
Sementara itu, TSMC yang biasanya dikuasai oleh pesanan Apple, kini punya ruang ekstra untuk memproduksi Elite 2.
Dengan dual-sourcing, Qualcomm memastikan ketersediaan komponen kritis untuk menghadapi lonjakan permintaan flagship.
Keputusan ini juga memberikan keleluasaan desain bagi produsen ponsel, yang bisa memilih chipset mana sesuai pertimbangan biaya, kinerja, dan waktu pengiriman.
Menjelang unveil resmi Snapdragon 8 Elite generasi kedua pada Oktober mendatang, konsumen dan OEM dapat berharap dua versi yang dioptimalkan untuk kebutuhan berbeda.**