PenaKu.ID – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyatakan dukungan penuh terhadap pengajuan Hari Kebudayaan Nasional (HKN) yang diinisiasi Tim 9 Garuda Plus.
Hal ini disampaikan dalam audiensi yang berlangsung pada Rabu, 18 Juni 2025, di Kantor PWI DIY, Jl. Gambiran 45, Pandeyan, Umbulharjo, Yogyakarta.
Tim 9 Garuda Plus dipimpin langsung oleh inisiator HKN, Nano Asmorondono, serta dihadiri sejumlah tokoh budaya nasional seperti Yani Saptohoedojo, Yati Pesek, Ahmad Charris Zubair, Ariyanto, Isti Sri Rahayu, dan Isti Muryani.
Kunjungan tersebut disambut hangat oleh Ketua PWI DIY, Hudono, beserta jajaran pengurus yang terdiri dari Mussahada, Widyo Suprayogi, Nadi Mulyadi, Heri Susanto, Agus Susanto, dan Yulia Puspitasari.
Hudono menyampaikan bahwa PWI DIY selalu mendukung program-program kemaslahatan bersama, termasuk pengajuan Hari Kebudayaan Nasional. Ia menegaskan, PWI DIY siap berperan melalui pemberitaan yang akurat dan mendalam dengan mengerahkan wartawan yang kompeten.
“Saya sangat mendukung, merespon, dan respect dengan adanya pengajuan Hari Kebudayaan Nasional ini,” tegas Hudono.
Misi Kunjungan ke PWI DIY
Nano Asmorondono dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa kunjungan ke PWI DIY sekaligus menjadi ajang nostalgia sekaligus upaya menjalin sinergi. Ia menjelaskan bahwa Hari Kebudayaan Nasional perlu ditetapkan sebagai bagian dari upaya penguatan jati diri dan diplomasi budaya bangsa.
“Kebudayaan itu bukan hanya seni, tetapi mencakup kehidupan, kreativitas, adat istiadat, dan nilai-nilai yang membentuk karakter bangsa,” ungkap Nano.
Senada, Ahmad Charris Zubair menegaskan bahwa kebudayaan adalah sistem nilai yang menciptakan harmoni antara manusia dengan Tuhan, sesama, alam semesta, dan dirinya sendiri. Ia menambahkan bahwa penetapan HKN penting untuk memperkuat jati diri bangsa dan menumbuhkan kepercayaan diri kolektif.
Tanggal 17 Oktober yang diusulkan sebagai Hari Kebudayaan Nasional merujuk Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 1951 tentang lambang negara dan tulisan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, yang dinilai memiliki nilai historis dan simbolik dalam perjalanan budaya Indonesia.
Selama ini, Tim 9 Garuda Plus telah melakukan berbagai langkah konkret, seperti: Forum kajian HKN bersama Menteri Kebudayaan RI (18 Januari 2025), Penyerahan proposal naskah akademik kepada Fadli Zon (3 Februari 2025), Penyampaian usulan ke Kementerian Kebudayaan (22 Mei 2025), FGD bersama tokoh budaya, akademisi, dan pemuka agama se-Indonesia (21 Mei 2025), dan FGD nasional secara daring dan luring difasilitasi oleh anggota Komite III DPD RI DIY, Ahmad Syauqi Soeratno (4 Juni 2025).
Menutup audiensi, Hudono menegaskan pentingnya sosialisasi lebih lanjut kepada masyarakat, termasuk kepada Ngarso Dalem dan pihak-pihak terkait. Ia menilai pengajuan HKN ini sejalan dengan semangat kebudayaan nasional dan patut didukung penuh.