Ragam

Program IP400, Fahmi Harap Suplai di Kota Sukabumi Naik

Program IP400, Fahmi Harap Suplai Beras di Kota Sukabumi Naik
walikota sukabumi achmad fahmi tengah memberikan arahan kepada para petani di cibeureum kota sukabumi.

PenaKu.ID – Pemerintah Kota Sukabumi melaunching penananam padi perdana program IP400 di Kelurahan Bababkan, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi Jawa Barat pada Kamis kemarin.

Gerakan tanam padi program IP400 di Kota Sukabumi tersebut dihadiri langsung oleh Walikota Sukabumi Achmad Fahi, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi Andri Setiawan serta Koordinator Padi Rawa dan Lahan Kering Direktorat Serealia Ditjen Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian Rachmat.

Promo

Walikota Sukabumi menuturkan gerakan tanam padi program IP400 tersebut bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan para petani.

”Produksi pertanian Kota Sukabumi hanya menyuplai 30 persen kebutuhan pangan warga kota dan 70 persen tergantung dari daerah luar Cianjur dan Kabupaten Sukabumi,” kata Fahmi saat melakukan gerakan tanam padi IP400, Kamis (10/02/22).

Hal itu, lanjut Fahmi, merupakan suatu tantangan bagi Pemkot Sukabumi khususnya DKP3, agar mampu menjawab problem tersebut dengan meningkatkan produktivitas pertanian.

Salah satu cara adalah bagaimana volume panen bertamnah, dari 2-3 kali panen per tahun menjadi 4 kali per tahun, melalui gerakan padi IP400. Hal ini supaya ekonomi petani meningkat.

Fahmi menilai kehadiran IP400 menjadi solusi terbaik untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

”Ada yang dua dan tiga kali panen setahun dan dengan ladi IP400 harus merubahnya,” sambung dia.

Fahmi juga meminta agar petani harus siap dengan gerakan 5M. Gerakan 5M yakni menyiapkan semai 15 hari sebelum panen, menyiapkan dan mengolah lahan 7 hari, menggunakan benih umur pendek atau gajah, mobilisiasi alat pertanian, dan mengelola air dengan baik.

Dengan keterbatasan lahan yang terbilang minim, namun Fahmi berharap dari satu hektar yang biasanya menghasilkan gabah seberat 6 sampai 7 ton, dapat bertambah menjadi 10 ton dengan adanya IP400. Terlebih diterapkan pula dengan teknologi yang mutakhir serta bibit yang unggul.

”Mudah-mudahan gerakan ini membuat perilaku petani mengalami perubahan dan ekonomi petani meningkat,” terang Fahmi.

Program IP400 Hadirkan Solusi Petani

Fahmi berpendapat bahwa dengan launching tersebut merupakan sejarah bagi pertanian dan bersinergi dengan KTNA dan kelompok tani.

Koordonator Padi Rawa dan Lahan Kering Direktorat Serealia Ditjen Tanaman Pangan, Kementan Rachmat menambahkan, gerakan ini meningkatkan indeks pertanaman yakni menanam dan memanen 4 kali setahun.

Selain itu, kata dia, merubah kebiasaan yang biasanya setelah panen baru persemaian baru olah tanah, namun kini 15 hari sebelum panen sudah semai.

Rachmat meyakini gerakan IP400 dapat meningkatkan produksi, serta mampu memberiakan solusi akan lahan pertanian yang menurun.

***

Exit mobile version