Otomotif

Perjalanan Panjang dan Harapan Baru Norton Motorcycles

×

Perjalanan Panjang dan Harapan Baru Norton Motorcycles

Sebarkan artikel ini
Perjalanan Panjang dan Harapan Baru Norton Motorcycles
Perjalanan Panjang dan Harapan Baru Norton Motorcycles/(Instagram)

PenaKu.ID – Sejak didirikan pada 1898, Norton Motorcycles pernah menorehkan dominasi di ajang Isle of Man TT dan menjadi ikon motor sport Inggris.

Namun perjalanan panjangnya juga penuh pasang surut: kebangkrutan, skandal dana pensiun, hingga tunggakan pajak.

Promo

Pada April 2020, TVS Motor Company mengakuisisi Norton senilai £16 juta, membuka babak baru bagi merek klasik ini. Dengan penanaman modal dan manajemen produksi yang diperbarui, Norton kini bersiap merambah pasar India—langkah strategis yang bisa menghidupkan kembali kejayaannya di segmen motor menengah.

Akusisi TVS bukan sekadar suntikan dana, melainkan perombakan menyeluruh: memindahkan operasional ke fasilitas canggih di Solihull, merestorasi citra, dan menyiapkan lineup produk baru.

TVS tidak terburu-buru meluncurkan Norton di India; mereka fokus menstabilkan kualitas dan membangun kepercayaan konsumen yang sempat terkikis.

Hasil kerja keras ini baru akan terlihat akhir 2025, ketika Norton diperkirakan meluncurkan satu atau dua model 350–450 cc yang diproduksi lokal dan berbagi platform dengan TVS Ronin.

Mempertahankan Ciri Khas Premium Inggris Norton Motorcycles

Walau berbagi onderdil dengan TVS, Norton berkomitmen mempertahankan karakteristik Inggris: desain klasik, finishing premium, dan performa bertenaga.

Di Inggris, seri Commando 961 parallel-twin 76 hp, V4SV superbike 185 hp, dan V4CR café racer mewah masih eksis sebagai bukti warisan panjang.

Nantinya, model menengah baru akan dipoles sedemikian rupa agar tetap terasa eksklusif—titik balik penting untuk menarik konsumen India yang gemar motor bergaya retro namun modern.

Peluang dan Tantangan Ekspansi ke India Norton Motorcycles

Segmen motor 350–450 cc tengah naik daun global, dipicu keberhasilan Royal Enfield Hunter 350 dan Triumph Speed 400.

Norton bisa memanfaatkan momentum ini dengan menawarkan roadster ringan berpadu rekayasa India, harga kompetitif, dan citra Inggris.

Perjanjian Perdagangan Bebas India–Inggris juga memberikan insentif tarif yang lebih rendah, memperlancar ekspor-impor komponen.

Direktur TVS, Sudarshan Venu, menegaskan bahwa kerjasama kedua negara memperkuat rantai pasok dan mempercepat skala produksi Norton.

Meskipun jalan masih panjang—mulai dari produksi massal hingga penerimaan pasar—langkah TVS membangkitkan optimisme.

Norton yang dulu nyaris punah kini punya peluang kembali bersinar, tidak hanya di arena balap klasik, tetapi juga di jalanan kota India dan pasar global.**