PenaKu.ID – Investor kawakan Lo Kheng Hong secara blak-blakan mengungkapkan kebiasaan finansial yang menurutnya membuat banyak orang Indonesia sulit mencapai kekayaan.
Pola yang paling umum dan dianggapnya sebagai jebakan adalah menyimpan uang di tempat yang salah hanya karena dianggap aman, padahal justru menggerus nilai kekayaan. Lo Kheng Hong secara spesifik menyoroti praktik menyimpan uang di bank yang menurutnya membuat orang menjadi “miskin secara pelan-pelan” akibat tergerus inflasi.
Ia juga menyatakan tidak tertarik pada obligasi atau emas, karena imbal hasilnya tidak signifikan. Bagi Lo Kheng Hong, satu-satunya instrumen yang terbukti membuatnya kaya adalah saham. Ia bahkan bersyukur berinvestasi di Bursa Saham Indonesia karena menawarkan imbal hasil tertinggi bagi investor jangka panjang.
Rahasia Kekayaan Lo Kheng Hong: Membaca Finansial
Kesuksesan Lo Kheng Hong berasal dari ketelitian ekstrem dalam memilih saham. Ia dapat menghabiskan waktu lama hanya untuk membaca laporan keuangan.
Salah satu momen krusialnya adalah ketika ia membeli saham PT United Tractors Tbk (UNTR) pada tahun 1998, saat laba bersih perusahaan minus Rp 1 triliun karena kurs. Namun, ia melihat laba operasional yang kuat, yang berujung pada cuan hingga 5.900%.
Kisah sukses ini terulang di saham PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), di mana ia membeli pada harga Rp 1.000/saham dan menjual rata-rata di Rp 10.000/saham, meraup untung hingga 900%, mengubah Rp 35 miliar menjadi Rp 350 miliar dalam 1,5 tahun.
Kunci Sukses Investasi: Kontrol Emosi dan Perbedaan Persepsi Finansial
Lo Kheng Hong menekankan bahwa kunci sukses investor saham adalah mengontrol emosi. Meskipun telah terbukti memberikan imbal hasil tinggi, ia mencatat bahwa hampir 99% masyarakat Indonesia masih belum percaya pada investasi saham.
Masyarakat masih memilih menempatkan uang di bank atau properti. Sikap konservatif ini, menurut Lo Kheng Hong, menjadi penghalang utama bagi sebagian besar orang untuk benar-benar membangun kekayaan dalam jangka panjang.**











