PenaPeristiwa
Trending

Perempuan Berpoliandri Diusuir Warga di Cianjur

Perempaun berpoliandri tersebut berinisial NON (24) yang masih memiliki pasangan sah dengan seorang pria berinisial TT (45).

PenaKu.IDPerempuan berpoliandri diusir warga Kampung Sodongkaler, RT 01/01, Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Kamis (12/05/22).

Perempaun berpoliandri tersebut berinisial NON (24) yang masih memiliki pasangan sah dengan seorang pria berinisial TT (45). Sementara pernikahaan ke dua NON dilakukan dengan cara pernikahaan sirih dengan pria berinisial UJ warga Desa Babakan Caringin, Kecamatan Karangtengah Kabupaten Cianjur.

Informasi yang berhasil dihimpun, mulanya rumah tanggan NON dan TT terbilang rukun. TT kesehariannya bekerja di sawah dan ladang dan NON sebagai ibu rumah tangga.

Seiring waktu berjalan, menurut keterangan warga sekitar, NON sering pergi ke luar rumah untuk sekedar berkunjung dan bermain ke rumah saudaranya di Desa Babakan Caringin.

Perilaku NON, sang perempuan berpoliandri semakin berubah manakala TT sudah mengabulkan NON membelikan seluler android. Bermodalkan handphone tersebut, NON, sang perempuan berpoliandri semakin banyak teman dan semakin rentan untuk berselingkuh dengan TT.

Kecurigaan TT mulai muncul ketika tetangga mulai memberitahukannya. Kemudian TT, meminta saudaranya untuk membuntuti NON saat ke luar rumah. Benar adanya bahwa NON pergi ke rumah suami barunya, UJ, di Desa Babakan Caringin.

Perempuan Berpoliandri Ditalak 3 Suami

TT selama ini tak pernah merasa kehilangan NON karena ia selalu pulang rumah mendahului TT. NON pergi setelah TT berangkat ke ladang dan pulang sebelum TT pulang ke rumah.

“Pada hari Kamis (12/05/22) siang TT langsung menjatuhkan talak 3 kepada NON yang disaksikan Ketua RT/RW dan seluruh masyarakat. Setelah itu NON diusir dan seluruh pakaian NON dibakar warga setempat karena kesal,” ujar Aep Ibing (61) tokoh masyarakat Desa Tanjung Sari kepada awak media, Senin (16/05/22).

Aep melanjutkan emosi warga dapat diredam oleh beberapa tokoh kampung dan pihak bhabinkamtibmas setempat. Hanya pakain NON yang menjadi amukan warga Kampung Sosong.

“Sekarang NON sudah tidak ada di rumahnya melainkan sudah pergi  pada malam Jumat ke rumah  saudaranya di Bogor,” pungkasnya.

**

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button