Tutup
PenaOpini

Peran Wanita dalam Direksi Berkaca Pada Nicke Widyawati

×

Peran Wanita dalam Direksi Berkaca Pada Nicke Widyawati

Sebarkan artikel ini
Peran Wanita dalam Direksi ? Coba Berkaca Pada Nicke Widyawati
ilustrasi (pexel)

PenaKu.ID – Siapa bilang perempuan tidak mampu menjadi dewan direksi? Buktinya direktur utama pertamina pada tahun 2018, pernah dijabat oleh Nicke Widyawati. Sebelum berhasil menjabat sebagai Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati di tahun 2017 juga sempat menjabat sebagai direktur sumber daya manusia, direktur logistic satu tahun kemudian, dan Nicke Widyawati juga dipercaya menjabat sebagai Direktur Pengadaan Strategi 1 PT PLN (Persero).

Tidak hanya itu, Nicke Widyawati juga pernah menerima penghargaan sebagai Women’s Work of Female Grace Award dari Indonesia Asia Institute pada tahun 2013.

Nicke juga dinobatkan sebagai salah satu wanita paling berpengaruh di luar Amerika Serikat tahun 2020 oleh majalah Fortune.

Karena kinerja dan pretasi Nicke Widyawati selama menjadi direktur utama sangat menguntungkan pertamina. Nicke Widyawati kembali diangkat sebagai Direktur Utama Pertamina sampai di tahun 2022.

Nicke Widawati dinilai negara dan para investor, mampu membawa pertaminan meraih kinerja terbaiknya. Salah satu buktinya dalam pencapaian strategi pertamina dalam segi go global.

Pada saat ini, Nicke mampu dan bisa dibilang sukses dalam menjadikan pertamina sebagai pemain global. Hal ini ditunjukkan dalam peningkatan pertamina pada operasional hulu migas, sehingga dapat membawa 49,9 juta barel minyak yang bisa masuk ke Indonesia. Bahkan, kinerja pertamina pun diakui dunia sebaia satu-satunya perusahaan di Indonesia yang masuk Fortune 500. Keberhasilan pertamina semakin diakui, karena hanya dalam kurung waktu 3 tahun, pertamina berhasil meraup keuntungan sebesar 6,1 miliar USD, padahal di tahun 2018-2019, pertamina hanya memiliki keuntungan 2,5 miliar.

Nicke Widyawati membuktikan apa yang Endraswati (2016) jelaskan dalam bukunya bahwa peran perempuan di bidang keuangan dapat meluas ke industri.

Di dalam bukunya juga dijelaskan bahwa perempuan juga bisa menjadi dewan direksi yang baik dan perempuan diyakini dalam corporate board dapat membawa dampak positif bagi perusahaan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Chixema dan Kohlberg pada tahun 1984, berdasarkan pandangan teori perkembangan moral dan peran sosial, peran perempuan dapat memengaruhi sebuah musyawarah yang lebih baik, terurama terkait isu-isu yang menantang.

Nicke Widyawati Patahkan Stigma

Pencapaian Nicke Widyawati dalam kinerjanya selama menjabat sebagai Direktur Utama Pertamina mematahkan persepsi beberapa kalangan, kalau perempuan kurang meyakinkan jika menjadi seorang pemimpin, dengan alasannya perempuan adalah makluk yang emosional. Namun tidak hanya itu, perempuan juga dianggap memiliki sifat konservatif, sehingga dalam mengambil keputusan, perempuan cenderung lebih barhati-hati dan selalu ingin perusahaan berada di posisi yang aman. Hal inilah yang dicemaskan oleh investor, kalau sikap konservatif ini, dapat menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan perusahaan melambat atau tidak adanya kemajuan sama sekali.

Beekes dkk. (2004) berpendapat bahwa perempuan itu memiliki insentif pemantauan yang memadai dan memahami konsekuensi pelaporan keuangan. Teori ekonomi dan sosial, di sisi lain, menunjukkan bahwa bahkan ketika manajer perempuan memiliki insentif kontrol yang tepat, mereka memiliki pemahaman yang lebih baik tentang hasil keputusan pelaporan keuangan ketika mereka memiliki latar belakang keuangan. Hal ini sesuai dengan latar belakang pendidikan dari Nicke Widyawati, yang merupakan lulusan teknik industri di Institusi Teknologi Bandung (S1) pada tahun 1991, dan lulusan magister hukum bisnis di Universitas Padjajajran.

Pada hakikatnya, peningkatan kinerja perusahaan tidak didasarkan oleh perbedaan gender, namun karena pengalaman, pemahaman dan latar belakang yang dia punya. Bahkan, berdasarkan penelitian dari Immanuel, direktur perempuan tercatat lebih sensitif terhadap masalah etika, penghindaran resiko yang lebih besar dan memiliki catatan kehadiran rapat dewan yang lebih baik daripada direktur pria. Dan cerminan perempuan bisa menjadi direktur yang baik tidak hanya pada Nicke Widyawati saja, namun bisa bercermin juga pada Bu Sri Mulyani yang merupakan menteri keuangan Indonesia yang juga diakui dunia sebagai Menteri keungan terbaik di dunia.

** Opini : Mairisa elvia, Magister Akuntansi UNAND