PenaPemerintahan
Trending

Penyitas Bencana Pergerakan Tanah di Kertaangsana Nyalindung Kab. Sukabumi, Miliki Huntap di Kampung Haji BPKH

"Kami berharap Kampung Haji BPKH di wilayah Kecamatan Nyalindung Kabupaten Sukabumi bisa berdaya saing ke depannya"

PenaKu.ID – Korban penyintas bencana pergerakan tanah di Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat akhirnya secara resmi memiliki hunian tetap (huntap).

Dari informasi yang dihimpun, setelah korban penyitas bencana pergerakan tanah menerima banguna rumah secara resmi diserahterimakan sekaligus peresmian Kampung Haji BPKH. Hal tersebut berkat kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Sukabumi bersama Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Kemenko PMK, DT Peduli dan sponsor Dulux Let Colors.

Kepala BPKH Fadlul Imansyah mengatakan, pihaknya saat ini melakukan distribusi melalui kemaslahatan umat dengan pembangunan yang bertujuan agar mereka korban penyitas pergerakan tanah dapat kembali melakukan aktifitas kesehariannya dan juga dari sisi nilai.

“Ya, dari sisi nilai 5 hektare tanah yang disediakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi, sebagai dasar untuk membangun Huntap di Kampung Haji BPKH sebanyak 129 unit hunian dan berharap agar hunian tetap ini dapat dijaga, dirawat sebaik-baiknya oleh warga. BPKH juga membangun fasiltas umum lainnya yang dapat dijadikan tempat wisata seperti miniatur Ka’bah, Safa Marwah, Jambatun hingga sumur Zamzam,” kata Fadlul saat konferensi pers di hadapan awak media, Rabu (14/08/2024).

Lebih lanjut dia menjelaskan, bahwa hal itu dilakukan sebagai bentuk sosialisi dan edukasi BPKH terkait dengan rekrutmen calon jemaah haji Indonesia.

Dengan diresmikannya Kampung Haji BPKH diharapkan menjadi berkah khusunya para penghuni yang terelokasikan sehingga mereka dapat memberikan kehidupan bagi keluarganya, secara psikologi bisa teralihkan dari bencana yang telah terjadi.

“Program pembangunan hunian BPKH yang dilakukan sudah tiga kalinya, pertama di Donggala, kedua di Siji Sulawesi Tengah yang dibangun pada tahun 2018 sebagai upaya BPKH untuk menyelamatkan penyintas korban bencana alam,” ungkapnya.

Jadi setiap pembangunan, lanjut dia, distribusi kemaslahatan ini merupakan dana yang digunakan berasal dari hasil atau nilai manfaat atas dana abadi umat yang dikelola oleh BPKH sektra Rp 3,8 triliun dan dipastikan dana tersebut bukan berasal dari dana setoran haji Indonesia.

“Saya berharap kepada masyarakat Kampung Haji BPKH ini dapat memahami bahwa pembangunan huntap ini berasal dari dana abadi umat yang merupakan milik calon jemaah haji yang disisihkan pengelolaan keuangan haji. Sehingga masyarakat Kampung Haji ke depan dapat tanda kutip mengembalikan dana tersebut dengan cara mendaftar sebagai calon jemaah haji, meskipun belum mampu minimal Rp 10 per hari berkah untuk mereka karena sudah dibantu oleh calon jemaah haji Indonesia,” tandasnya.

Di tempat yang sama salah satu penerima Hunian Tetap (Huntap) Andi Irawan, mengaku nyaman di tempat ini. Apalagi setelah sekian lama menunggu kepastian mendapatkan hunian tetap pascabencana pergerakan tanah yang terjadi pada 2019 lalu.

“Alhamdulaih, untuk tempat huniannya merasa nyaman dan jauh dari rasa takut terkena bencana pergerakan tanah,” cetusnya.

Andi mengucapkan terimakasih Kemenko PMK, BPKH dan Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi yang telah membangunkan bangunan hunian untuk para korban penyintas bencana pergerakan tanah di wilayah Kecamatan Nyalindung.

“Saya sangat berterima kasih untuk semua pihak karena sudah terelokasi di tempat Kampung Haji BPKH yang sangat laik, aman dan tidak merasa was-was,” singkatnya.

Kampung Haji BPKH Bisa Dijadikan Wisata

Sementara itu Sekda Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman mengaku bersyukur, hunian tetap ini telah selesai dan diserahterimakan. Bahkan di hunian tetap ini ada miniatur kabah yang menjadikannnya sangat istimewa.

“Selain dijadikan hunian tetap, area fasilitas umumnya pun bisa dijadikan untuk manasik haji/umroh. Sehingga, tempat ini bisa dijadikan percontohan dan pariwisata. Kolaborasi dari Kemenko PMK, BPKH, pemda, dan DT Peduli dan Dulux Let’s Color bisa menjadi hunian tetap yang diidamkan,” bebernya.

Dengan begitu, sambung dia, pembanguan dan pemberdayaan di tempat Kampung Haji akan terus dilanjutkan. Hal itu tentu saja dengan dukungan dari DT Peduli.

“Kita pun akan rapihkan area di sini. Titip yang sudah dibangun ini jangan sampai kotor. Terima kasih atas kolaborasinya,” tutupnya.

Sedangkan, Plt Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK, Warsito, mengapresiasi dengan adanya program ini.

“Kami berharap Kampung Haji BPKH di wilayah Kecamatan Nyalindung Kabupaten Sukabumi bisa berdaya saing ke depannya,” paparnya.

Atas dasar kolaborasi, ada sebuah proses keberlanjutan dari program ini. Salah satunya mengentaskan pemberdayaan di Kampung Haji BPKH ini,” pungkasnya.

***

Related Articles

Back to top button