Ragam

Penjual Bendera di Jalan Jend A Yani Purwakarta Cari Cuan

×

Penjual Bendera di Jalan Jend A Yani Purwakarta Cari Cuan

Sebarkan artikel ini
Penjual Bendera di Jalan Jend A Yani Purwakarta Cari Cuan
Penjual Bendera di Jalan Jend A Yani Purwakarta Cari Cuan (foto: PenaKu.ID)

PenaKu.IDPenjual bendera merah putih di Jalan Jend A Yani Kabupaten Purwakarta Jawa Barat tinggal menghitung jari demi cuan yang mereka cari di saat momen bulan Agustus tiba.

Penjual bendera merah putih di ruas jalan nasional ini umumnya didominasi dari warga Kabupaten Garut namun, ada juga pribumi yang juga mencari cuan dari berjualan Sang Saka Merah Putih menjelang peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia.

Promo

Di sisa satu hari ini menyongsong peringatan Hari Ulang Tahun ke-79 Republik Indonesia, para penjual bendera di pinggir Jalan Raya Jendral Ahmad Yani tersebut masih bertengger di tengah terik matahari bahkan, mereka pun rela berjualan selama 24 jam non-stop.

Iwan (54) warga Kampung Ciburial, Desa Ciburial, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Jawa Barat salah satu penjual bendera di jalur tersebut mengaku sudah hampir kurang lebih sepuluh tahun berjualan Sang Saka Merah Putih ketika bulan Agustus tiba.

“Saya datang berjualan ke sini sekitar tanggal 29 Juli 2024 bersama rekan saya yang sama dari Garut juga,” ujar Iwan kepada PenaKu.ID, Jumat (16/8/24).

Ditanya mengenai omset atau penghasilan selama dirinya menjual bendera merah putih beserta umbul-umbul dan lain sebagainya, penjual bendera Sang Saka Merah Putih ini tersenyum dan mengeluh.

“Kalau menghitung pendapatan secara global memang telah terjadi penurunan. Tapi bukan berarti tidak laku sama sekali. Setiap hari pembeli memang ada cuman didominasi oleh kendaraan bermotor. Beda waktu zaman Bupati Dedi Mulyadi, saya mendapatkan penghasilan sangat lumayan. Ga tau kenapa,” terang dia.

“Ya paling kalau diomongin mah sekitar 2,5 sampai 3 juta rupiah lah saya bawa uang pulang ke Garut sekarang-sekarang mah. Tapi itu belum keuntungan bersih,” imbuhnya.

Pantauan PenaKu.ID di lapangan, pemasangan bendera merah putih mini baik di kendaraan roda dua maupun roda empat memang masih sangat minim. Lebih mirisnya lagi, masih banyak ditemukan berseliweran mobil pejabat yang berplat merah tanpa memasang bendera merah putih ukuran mini. Padahal, peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia akan diperingati besok tanggal 17 Agustus 2024.

“ASN apalagi level pejabat yang difasilitasi mobil mewah seperti itu bukan contoh yang baik buat masyarakat. Bagaiamana masyarakat mau memasang bendera mini di kendaraanya untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia jika pejabatnya juga seperti itu. Apa yang harus dicontoh. Jadi wajar belakang ini omset kami menurun,” cetus Iwan.

Penjual Bendera di Jalan Jend A Yani Purwakarta Cari Cuan
Penjual Bendera Beberkan Harga

Menyoal harga dan ukuran bendera serta jenis yang lainnya, kata, Iwan beragam. Namun pada umumnya harga di setiap penjual bendera hampir sama.

“Untuk umbul-umbul saya jual di kisaran 15-20 ribu rupiah, untuk bandil harganya 30-40 ribu rupiah, untuk rawis ukuran lima meter saya jual 20 ribu rupiah. Nah untuk bendera merah putih macem-macem karena yang saya jual ada empat ukuran. Ukuran 50×90 harganya Rp15.0000, ukuran 120×50 harganya Rp25.000, ukuran 150×100 harganya Rp40.000, ukuran 180×110 harganya Rp50.000, untuk ukuran unyil atau mini rata-rata Rp5.000, kalau untuk background bisa di atas lima puluh ribu rupiah,” beber Iwan.

Di tempat yang sama, Ika (54) yang juga merupakan salah satu penjual bendera di pinggir Jalan Jendral Ahmad Yani yang sudah berjualan sejak tanggal 26 Juli 2024 menambahkan, dirinya sudah sejak lama berjualan bendera di jalur tersebut, sama halnya dengan Iwan. Namun kebetulan Ika warga asli Kabupaten Purwakarta yang mencari cuan musiman menjelang peringatan HUT RI. Ia merupakan warga Cipaisan, Pasar Senen, Purwakarta.

“Tapi kalau untuk barang kami dipasok dari Garut karena memang pengrajin bendera merah putih dan sejenisnya ada di sana di daerah Leles,” ucap Ika.

Ika mengaku omset tahun ini ada sedikit kenaikan dikarenakan banyak pesanan dari RT dan RW di tempatnya. “Alhmadulilah sih terbantu dengan pesanan dari para RT di tempat saya,” katanya.

Tak jauh dari yang diutarakan Iwan, Ika pun mendapatkan omset rata-rata 3-4 juta rupiah dalam satu musim di bulan Agustus.

Ia menyebutkan bahwa biasanya penjualan benderanya ramai pembeli dimulai dari tanggal 1 Agustus-10 Agustus.

“Penjual yang lain juga hampir sama di tanggal segituan ramenya,” tandas Ika.

***