PenaPeristiwa

Cerita Pilu Udin Ditinggal 2 Anaknya dalam Kobaran Api

PenaKu.ID – Duka mendalam masih dirasakan Udin dan keluarganya. Warga Kabupaten Polewali Mandar Sulawesi Barat, ini adalah korban kebakaran, Kamis dini hari (3/12/2020) lalu.

Duka itu terasa sangat menyayat Udin sekeluarga. Betapa tidak, pria berusia 43 tahun tersebut, harus kehilangan dua anak masing-masing bernama IN (15) dan MA(11), serta seorang keponakan bernama NA (6), akibat peristiwa kebakaran yang menimpa rumahnya di Jalan Budi Utomo, Kelurahan Pekkabata, Kecamatan Polewali, Kamis dini hari kemarin, sekira pukul 01.00 wita.

Udin tidak pernah menduga, kedua anak dan keponakannya itu pergi untuk selamanya dengan cara mengenaskan. Apatah lagi, dalam waktu dekat, Indah dikabarkan akan bertunangan dengan pria pujaan hatinya. Namun sayang, takdir berkata lain.

“Ya sebenarnya laki-laki itu (kekasih Indah) sudah pernah datang ke rumah untuk melamar. Namun saya larang dulu untuk putuskan, karena pada saat itu saya tidak ada di rumah, saya lagi di Palopo,” ungkap Udin, kepada Paceko.com grup Siberindo.co, Jumat siang (04/12/2020).

Namun demikian, Udin yang dijumpai di lokasi kebakaran, mengaku belum memutuskan kapan rencana bahagia itu dilangsungkan. Kendati keluarga kekasih Indah menginginkan pertunangan tersebut dipercepat.

“Kalau keluarga saya awalnya merencanakan bulan satu, tapi keluarga laki-laki ingin dipercepat, rencana bulan desember ini tetapi tanggal dan waktunya belum ditentukan,“ terangnya dengan wajah kusut.

Kepada wartawan, Udin menceritakan detik-detik peristiwa kebakaran terjadi saat dirinya sedang beristirahat dalam kamar. Diakui, saat itu Ia masih sempat mendengar suara teriakan Indah, meminta adiknya untuk segera keluar dari rumah.

“Dia (Indah, red) tidak di dalam rumah, dia di luar. Awalnya dia teriak-teriak panggil adiknya, karena tidak menjawab, akhirnya dia lari masuk kembali untuk menyelamatkan adiknya. Begitu dia lari masuk, saya yang keluar, saya lihat anakku yang kecil (bungsu) sudah berada di luar rumah,“ kenangnya.

Selanjutnya, kata Udin, usai mengamankan anak bungsunya ke rumah tetangga, Ia bergegas kembali ke rumah, bermaksud menyelamatkan Indah, Mafira dan Naufal. Namun sayang, sesampainya di rumah, Udin melihat kobaran api sudah kian membesar, membuatnya tidak dapat berbuat banyak.

“Saya lari kembali ke rumah, saya lihat api sudah semakin membesar, saya sempat berfikir anak saya pasti sudah mati jika mereka masih berada di dalam rumah,“ katanya lirih dengan mata sembab.

Setelah sejam berkobar api berhasil dipadamkan. Api dipadamkan berkat bantuan warga serta sejumlah mobil pemadam kebakaran. Namun malang, nyawa Indah, Marifa dan Naufal tidak tertolong.

“Semuanya ditemukan dalam satu kamar. Indah dan Marifa dalam kondisi berpelukan, sementara yang satu (Naufal) terpisah namun berdekatan,“ jelasnya sembari menunjuk kamar tempat ketiga korban ditemukan.

Diakui Udin, hingga saat ini dirinya belum bisa memastikan sumber api yang menjadi pemicu kebakaran, dan menghanguskan rumah serta merenggut nyawa kedua anak serta seorang ponakannya.

“Yang kita khawatirkan ada korsleting lampu di dekat kamar mandi, siapa tau itu yang kena motor hingga membuat api cepat membesar,“ imbuhnya.

Akibat peristiwa kebakaran ini, kerugian materil yang ditimbulkan ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Peristiwa ini turut mengakibatkan Udin menderita luka bakar pada bagian kaki, lantaran menerobos kobaran api, saat berupaya keluar dari rumahnya yang terbakar.



(Redaksi)

Related Articles

Back to top button