PenaPendidikan
Trending

Universitas Muhammadiyah Purwokerto Tanpa Skripsi

Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Assoc Prof Dr Jebul Suroso menjelaskan, para mahasiswa S-1 yang sebelumnya diwajibkan menyusun skripsi sebagai tugas akhir, bisa mengganti tugas tersebut dengan membuat karya

PenaKu.IDUniversitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) melakukan terobosan baru seiring berkembangnya dunia pendidikan dan dicanangkannya Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Sebuah solusi mendapatkan kemudahan bagi mahasiswa untuk merekognisi suatu kegiatan menjadi mata kuliah maupun tugas akhir.

Hal tersebut dilakukan agar tidak menghambat mahasiswa dalam menyelesaikan kuliah, Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengambil kebijakan dalam hak tugas akhir.

Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Assoc Prof Dr Jebul Suroso menjelaskan, para mahasiswa S-1 yang sebelumnya diwajibkan menyusun skripsi sebagai tugas akhir, bisa mengganti tugas tersebut dengan membuat karya teknologi, karya ilmiah, atau karya sastra.

Menurutnya, kebijakan ini diambil untuk memberikan fleksibilitas kepada mahasiswa yang mungkin menghadapi kendala atau kesulitan tertentu dalam menyelesaikan skripsi.

“Bahwa salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di UMP, mahasiswa diwajibkan menulis tugas akhir sesuai dengan kaidah keilmuan dan kaidah bahasa Indonesia di bawah pengawasan atau pengarahan dosen pembimbing,” kata Rektor UMP Dr. Jebul Suroso di Purwokerto, Rabu (28/2/24).

Ketentuan Tugas Akhir Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Dikatakan, dalam rangka memberikan tuntunan dan kelancaran bagi mahasiswa UMP dalam penulisan tugas akhir nonskripsi, perlu ditetapkan Ketentuan Tugas Akhir Non-Skripsi UMP. “Bahwa untuk itu, perlu ditetapkan dengan Keputusan Rektor NOMOR A12.11/166 -S.Kep./UMP/IV/2020 menetapkan keputusan Rektor UMP tentang Ketentuan Tugas Akhir Non-skripsi.

“Tugas akhir nonkripsi dalam bentuk artikel hasil penelitian dengan ketentuan, yakni disusun bersama dengan dosen pembimbing, dalam bahasa Indonesia dan bahasa resmi internasional, serta sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah,” tambahnya.

Selain itu, telah dicek plagiarisme yang dikeluarkan oleh Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP) UMP, dengan batas kemiripan maksimal 30 persen.

Artikel tersebut juga harus dipublikasikan di Jurnal Nasional ber-ISSN atau jurnal internasional, dan berstatus minimal diterima (accepted).

Selain artikel hasil penelitian, lanjut Rektor, tugas akhir mahasiswa nonskripsi di antaranya karya teknologi yang mendapat pengakuan hak kekayaan intelektual (HKI), karya sastra yang dipublikasikan pada penerbit bereputasi tingkat nasional, dan artikel ilmiah hasil penelitian yang dimuat di salah satu bab dalam buku kompilasi hasil penelitian (book chapter).

Artikel ilmiah yang berhasil menjadi juara pada perlombaan yang diadakan oleh lembaga resmi minimal di tingkat provinsi, termasuk di dalamnya adalah PKM Dikti. Ketentuan penyusunan karya mahasiswa disusun bersama dengan dosen pembimbing dan sesuai dengan kaidah ilmiah.

**

Related Articles

Back to top button