PenaPeristiwa
Trending

KPK Periksa ASN Bandung Barat, Begini Respon Hengky

PenaKu.ID – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali mendalami dugaan kasus tindak pidana korupsi (TPK) yang menyangkut Bupati Bandung Barat nonaktif Aa Umbara Sutisna (AUS). Rabu, (9/6/2021).

Seperti diketahui, selain Aa Umbara Sutisna Lembaga Anti rasuah (KPK) telah menetapkan dua tersangka lain. Yakni, Andri Wibawa serta M Totoh Gunawan.

Ketiganya tersandung dugaan korupsi pengadaan barang tanggap darurat bencana Pandemi Covid 19 pada Dinas Sosial Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung Barat Tahun 2020.

Pantuan di lapangan, sejumlah penyidik KPK kembali masuk ke Gedung Utama Pemkab Bandung Barat. Terlihat mereka memasuki eskalator sekitar pukul 09.30 WIB menaiki lantai 2 dengan kawalan yang cukup ketat dari kepolisian.

Kemudian, terlihat dua penyidik keluar dari Gedung Utama Pemkab Bandung Barat sekitar pukul 16.30 WIB dengan membawa 1 (satu) koper serta 1 (satu) ransel.

Selanjutnya, terlihat beberapa penyidik keluar dari Gedung Utama Pemkab Bandung Barat sekitar pukul 18.35 WIB dengan membawa 2 koper serta 2 ransel.

Kedatangan sejumlah penyidik KPK itu dibenarkan oleh Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan bahwa memang ada beberapa Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diperiksa penyidik KPK.

“Kalo soal total keseluruhan saya tidak tahu pasti jumlahnya berapa saya tidak hapal. Tapi ada beberapa OPD kita yang diperiksa,” kata Hengky kepada PenaKu.ID di Ngamprah, Rabu (9/6/2021).

Hengky menyampaikan bahwa pihaknya pernah menginstruksikan kepada semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di lingkungan Pemkab Bandung Barat agar koperatif dalam memberikan keterangan.

“Seperti awal saya sampaikan kepada OPD semuanya koperatif memberikan keterangan sejujurnya. Agar kedepan KBB lebih maju lagi,” ujar Hengky.

Disinggung soal dipakainya ruang kerja Wakil Bupati tepatnya di lantai 2, Hengky mengungkapkan bahwa dirinya belum diperiksa. “Memang ruangan lantai 2 (ruang kerja Wakil Bupati) kita dipinjam,” ungkap Hengky.

Memang kemarin, lebih lanjut Hengky, rencana sebelumnya. Ruangan yang akan dipinjam itu ialah Gedung B (Balroom) Pemkab Bandung Barat. Pemilihan ruangan itu semata karena lokasinya kosong dan tidak dipakai berkegiatan.

“Tapi saya pikir disana juga ada pelayanan publik jadi takutnya terganggu, jadi kita fasilitasi dilantai 2,” tutur Hengky.

Hengky memastikan bahwa pemeriksaan oleh penyidik KPK kepada sejumlah ASN KBB tak akan menggangu pelayanan publik. Hengky pun mengimbau pelayanan terhadap masyarakat tetap diutamakan.

“Saya terus memotivasi OPD apapun keadaannya pelayanannya tetap berjalan tidak terganggu. Alhamdulillah termasuk misalnya pelayanan disdukcapil tidak terganggu yang lainnya insya Alloh tidak terganggu,” pungkasnya.

(CDR)

Related Articles

Back to top button