PenaKu.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur bakal membeli mobil listrik dan sepeda motor listrik di tahun mendatang sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) nomor 7 tahun 2022. Namun pengadaannya dilakukan bertahap lantaran anggaran Cianjur masih difokuskan untuk pembangunan infrastruktur.
Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan Pemkab Cianjur memang berencana untuk membeli beberapa kendaraan dinas pada 2023 untuk beberapa kepala dinas yang belum memiliki kendaraan operasional atau yang kendaraannya sudah tidak layak.
“Memang kita mau ada pembelian kendaraan dinas, karena sudah dikeluarkan Inpres, jadi rencananya kendaraan yang dibeli nanti merupakan mobil listrik,” ujar Herman, Rabu (21/9/2022).
Herman mengatakan mobil listrik yang digunakan kemunginan berjenis hybrid, mengingat Cianjur memiliki geografis yang luas dan belum memiliki pengisian daya listrik khusus untuk kendaraan.
“Memang bisa diisi daya di rumah, tapi kalau perjalanannya jauh akan sulit. Sedangkan Cianjur ini luas. Jadi kemungkinan belinya yang hybrid. Tapi dilihat lagi nanti, apakah memungkinkan belinya yang murni mobi listrik,” kata dia.
Mobil Listrik Dinilai Mahal
Dia mengatakan pengadaan mobil listrik untuk menggantikan kendaraan dinas berbahan bakar minyak. Pasalnya anggaran Cianjur masih difokuskan untuk pembangunan infrastruktur jalan.
“Bertahap, kalau langsung semuanya diganti uangnya dari mana? kita masih fokus pembangunan infrastruktur jalan dan program lainnya. Tapi kita pasti ikuti instruksi tersebut, meski bertahap,” kata dia.
Di sisi lain, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Cianjur Ahmad Danial, mengatakan ada enam kepala dinas yang belum memiliki kendaraan dinas.
Tetapi karena akan dilakukan pengadaan kendaraan listrik, kemungkinan jumlah pengadaannya hanya setengah dari kebutuhan, mengingat harga mobil listrik yang masih di atas mobil BBM.
“Dari enam dinas yang belum punya kendaraan dinas, kemungkinan bisa beli tiga unit mobil listrik. Karena kan harganya mahal. Tapi nanti dilihat dulu dari ketersediaan anggaran di tahun depan, apakah memungkinkan beli lebih banyak atau tidak,” pungkasnya.
***