Pemerintahan

Pemkab Akui IPSM Jadi Garda Terdepan Tangani Masalah Sosial di Sukabumi

×

Pemkab Akui IPSM Jadi Garda Terdepan Tangani Masalah Sosial di Sukabumi

Sebarkan artikel ini
Pemkab Akui IPSM Jadi Garda Terdepan Tangani Masalah Sosial di Sukabumi
Foto Istimewa: Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman Saat Memberikan Sambutan pada rakor IPSM Kabupaten Sukabumi di Gedung Pendopo Sukabumi. Jumat (26/09/2025).

PenaKu.ID – Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dengan luas wilayah mencapai 47 kecamatan dan 381 desa, menghadapi tantangan terbesar dalam menangani berbagai persoalan kesejahteraan sosial.

Di tengah keterbatasan jumlah aparatur pemerintah, peran Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) menjadi sangat vital. Hal ini ditegaskan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, saat membuka Rapat Koordinasi IPSM Kabupaten Sukabumi di Gedung Negara Pendopo Sukabumi, tepatnya di ruas Jalan Raya Ahmad Yani, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada IPSM yang selama ini telah membantu pemerintah daerah. Tanpa dukungan para pekerja sosial, kami akan kewalahan menghadapi luasnya wilayah dan besarnya jumlah penduduk,” kata Ade Suryaman kepadabawak media, Jumat (26/09/2025).

Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa, jumlah pegawai di Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi saat ini hanya sekitar 46 orang. Angka itu jauh dari cukup untuk menjangkau seluruh pelosok wilayah. Namun, berkat kehadiran IPSM yang memiliki sekitar 600 anggota, beban tersebut dapat terbagi.

“Bayangkan saja, satu kecamatan bisa ada dua pekerja sosial masyarakat. Artinya, ada mata dan telinga di lapangan yang siap melaporkan berbagai permasalahan,” paparnya.

IPSM Bukan Hanya Pelengkap

Menurutnya, sinergi antara pekerja sosial masyarakat dengan kepala desa, camat, dan perangkat daerah lain sangat diperlukan. Dengan begitu, setiap persoalan yang muncul di tengah masyarakat bisa segera ditangani secara cepat dan tepat.

Rapat koordinasi ini juga menjadi momentum untuk memperkuat komitmen bahwa IPSM bukan sekadar pelengkap, tetapi justru garda terdepan dalam penanganan masalah kesejahteraan sosial. Mereka yang berada langsung di tengah masyarakat, mendengar keluhan, melihat permasalahan, dan menjadi penghubung pertama sebelum persoalan ditangani secara struktural oleh pemerintah.

“Harapan kami, koordinasi terus berjalan baik. Ketika ada masalah sosial di lapangan, IPSM bisa segera bergerak bersama pemerintah desa dan kecamatan, sehingga masyarakat mendapat pelayanan cepat,” ucapnya.

Sebagai kabupaten terluas di Jawa Barat, Sukabumi menghadapi berbagai persoalan sosial, mulai dari kemiskinan, anak terlantar, hingga masalah kesejahteraan lanjut usia. Kehadiran IPSM menjadi salah satu solusi nyata dalam memastikan pelayanan dan penanganan masalah sosial tetap menjangkau hingga ke pelosok desa.

Dengan tema “Meningkatkan Pelayanan dan Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial”, rapat koordinasi ini diharapkan tidak hanya menjadi forum diskusi, tetapi juga penguatan tekad bersama dalam menciptakan Sukabumi yang lebih peduli, tangguh, dan berkeadilan sosial.

IPSM Berkontribusi untuk Daerah

Di tempat yang sama, Ketua IPSM Kabupaten Sukabumi, Imam Noeril, menegaskan bahwa kehadiran pekerja sosial masyarakat selama ini telah memberikan kontribusi besar bagi daerah, meski sering luput dari sorotan.

“Secara fungsional, Dinas Sosial memang menjadi pembina IPSM. Namun, keberadaan para pekerja sosial ini sudah luar biasa membantu pemerintah dalam menangani persoalan-persoalan sosial di masyarakat. Tentu masih ada kekurangan dan kelebihan, tapi itu justru menjadi ruang untuk terus berbenah,” jelas dia.

Imam menekankan, pekerja sosial masyarakat bukanlah pegawai kantoran. Mereka adalah relawan yang bekerja tanpa gaji, mengabdikan diri semata-mata demi kemanusiaan.

“Kalau bicara kinerja, kita tidak bisa menilainya seperti menilai pegawai. Mereka bukan ASN. Tapi kalau melihat manfaat dan keberhasilan, jelas terasa. Dengan luas wilayah Sukabumi dan jumlah penduduk yang besar, tanpa bantuan mereka, pemerintah pasti kesulitan,” ungkapnya.

Menurut Imam, kondisi dan karakteristik masyarakat di setiap kecamatan berbeda-beda. Karena itu, rapat koordinasi ini diharapkan menjadi wadah untuk saling berbagi pengalaman, saling menguatkan, sekaligus menyatukan langkah dalam melayani masyarakat.

“Melalui forum ini, teman-teman bisa saling bertukar informasi. Harapan kita, kolaborasi semakin kuat, kebersamaan semakin erat, dan pelayanan kepada masyarakat bisa lebih optimal lagi,” bebernya.

IPSM di Kabupaten Sukabumi menjadi garda terdepan dalam penanganan masalah sosial, dari anak terlantar, lansia terlantar, kemiskinan, hingga persoalan kesejahteraan lainnya. Keberadaan mereka adalah ujung tombak yang memperkuat pemerintah dalam memberikan pelayanan sosial yang cepat dan tepat.

“Kita harus akui, tanpa IPSM, banyak persoalan sosial di lapangan akan luput dari perhatian. Maka, rapat koordinasi ini bukan sekadar agenda tahunan, tetapi momentum untuk semakin memantapkan peran pekerja sosial masyarakat sebagai mitra strategis pemerintah daerah,” pungkasnya.***