Internasional

Panggilan WhatsApp dan Telegram Dibungkam, Rusia Perketat Kontrol Internet

×

Panggilan WhatsApp dan Telegram Dibungkam, Rusia Perketat Kontrol Internet

Sebarkan artikel ini
Panggilan WhatsApp dan Telegram Dibungkam, Rusia Perketat Kontrol Internet
Panggilan WhatsApp dan Telegram Dibungkam, Rusia Perketat Kontrol Internet/(ilustrasi/@pixabay)

PenaKu.ID – Rusia mengambil langkah tegas dalam mengontrol ruang digital dengan memblokir sebagian layanan panggilan suara pada aplikasi WhatsApp dan Telegram.

Kebijakan yang berlaku efektif mulai Rabu, 13 Agustus 2025, ini diumumkan oleh badan pengawas internet Rusia, Roskomnadzor.

Pemerintah beralasan bahwa pembatasan ini diperlukan untuk memberantas aktivitas kejahatan siber yang marak terjadi.

Menurut Roskomnadzor, kedua platform pesan instan tersebut telah menjadi alat utama bagi para pelaku kejahatan untuk melakukan penipuan, pemerasan, hingga merekrut warga untuk aksi terorisme.

Pihak berwenang menuding Telegram dan WhatsApp telah mengabaikan permintaan untuk mengatasi masalah ini.

Langkah pemblokiran ini berdampak pada jutaan pengguna di Rusia, di mana WhatsApp memiliki 96 juta pengguna aktif bulanan dan Telegram sebanyak 89 juta.

Upaya Jangka Panjang Kendalikan Informasi WhatsApp

Pembatasan ini bukanlah insiden tunggal, melainkan bagian dari strategi jangka panjang Kremlin untuk mengendalikan arus informasi di internet.

Selama beberapa tahun terakhir, pemerintah Rusia secara konsisten mengesahkan undang-undang yang restriktif, memblokir akses ke berbagai situs web, dan menyempurnakan teknologi untuk memantau lalu lintas online.

Pengguna di Rusia bahkan telah melaporkan adanya gangguan panggilan sebelum pemblokiran resmi diumumkan, menandakan uji coba teknis telah dilakukan.

Respon Platform dan Hak Privasi Pengguna WhatsApp

Menanggapi langkah tersebut, pihak WhatsApp menegaskan penolakannya terhadap upaya pemerintah yang melanggar hak masyarakat untuk berkomunikasi secara aman dan privat.

Mereka menyatakan bahwa layanan mereka yang terenkripsi dari ujung ke ujung (end-to-end encrypted) menjadi alasan utama Rusia berusaha memblokirnya.

WhatsApp berjanji akan terus berupaya memastikan layanannya tetap dapat diakses oleh semua orang, termasuk di Rusia.

Sementara itu, Kementerian Komunikasi Rusia membuka peluang pemulihan akses jika kedua platform bersedia mematuhi hukum yang berlaku di negara tersebut.**