Tutup
PenaRagam

Orbit Algoritma Tak Berfungsi, Warga Pinanggading Geram

×

Orbit Algoritma Tak Berfungsi, Warga Pinanggading Geram

Sebarkan artikel ini
Orbit Algoritma Tak Berfungsi, Warga Pinanggading Geram

PenaKu.IDOrbit Algoritma atau yang lebih dikenal oleh masyarakat dengan sebutan tower jaringan telekomunikasi milik PT. Telkom yang dipasang di sekitaran Bukit Algoritma di Desa Tamansari Kecamatan Cikidang Kabupaten Sukabumi Jawa Barat tak berfungsi sejak hari Kamis (16/06/22) pagi.

Hal tersebut sontak membuat warga Desa Tamansari khususnya warga Kampung Pinaggading geram dengan tidak berfungsinya Orbit Algoritma tersebut. Pasalnya, warga sangat membutuhkan akses telekomunikasi seperti jaringan seluler dan akses internet. Selain itu, Orbit Algoritma menjadi tempat satu-satunya warga untuk terkoneksi dengan jaringan telekomunikasi.

Salah satu warga Kampung Pinanggading, Dede Surahman (40), mengatakan jaringan telekomunikasi sejak Kamis pagi mengalami down. Hal ini, kata dia, membuat hampir semua warga Desa Tamansari yang terkoneksi dengan Orbit Algortima mengeluh.

“Ngapain dipasang tower sinyal kalau sering eror mah. Apalagi hari ini mati total dari pagi sampai malam belum hidup lagi,” ujar Wiro sapaan Dede Surahman.

Ia menyebutkan bahwa ia menggunakan layanan internet Orbit Algoritma tidak cuma-cuma, melainkan dengan membeli kuota dan pulsa penyedia jasa telekomunikasi. Khususnya di sini provider telkomsel.

“Kita juga konsumen ingin mendapatkan pelayanan yang baik. Kuota dan pulsa kita beli kok. Jadi kalau jaringan internet begini terus jadi sia-sia juga,” terangnya.

Hal senada juga juga diungkapakan Dede Sobur (40) yang menyebut kebutuhan jaringan internet dan jaringan seluler pada saat sekarang ini hampir bisa disebut sebagai kebutuhan dasar. Terlebih bagi yang memiliki bisnis online. Artinya, lanjut dia, infrastruktur telekomunikasi di Desa Tamansari, umumnya di Kabupaten Sukabumi harus diperbaiki. Apalagi di Desa Tamansari merupakan salah satu daerah yang mengalami blankspot akses internet dan jaringan telekomunikasi. Perlu perhatian serius oleh pemerintah daerah maupun provinsi bahkan pusat.

“Adapun program Desa Digital yang ada di Desa Tamansari belum menyentuh dan dapat dirasakan warga sekitar,” cetus dia.

Sobur melanjutkan dengan keberadaan Orbit Algoritma menjadi sedikit solusi permasalahan tersebut. Meski, Orbit Algoritma belum permanen dibangun di Desa Tamansari.

“Semoga ke depannya tower telkomsel ini dapat secara permanen didirikan di wilayah ini supaya semua warga dapat merasakan era digital secara nyata, dan bukan hanya slogan pemerintah belaka,” kata Sobur.

Terkait permasalahan sinyal internet Orbit Algoritma yang mengalami down, Sobur berharap agar segera dapat berfungsi kembali dan dapat lebih optimal.

“Kami berharap kepada telkomsel dapat segera memperbaiki masalah ini,” pintanya.

Respon Pihak Orbit Algoritma

Menyikapi hal itu, Nurdiansah, salah satu petugas tekinisi lapangan Orbit Algoritma PT. Telkomsel mengatakan permasalahan tersebut masih dalam progres perbaikan. Ia mengatakan Tower Orbit Algoritma mengalami kerusakan pada microwave yang menyebabkan jaringan telekomunikasi terputus.

“Ini masih dalam progres perbaikan. Kami masih menunggu barang barunya [microwave] untuk kami pasang. Mungkin besok pengerjaan ini bisa selesai,” kata Nurdiansah saat dikonfirmasi PenaKu.ID di Bukit Algoritma, Kamis (16/06/22) malam.

Nurdiansah mengakui bahwa Orbit Algortima tersebut masih memiliki jangkauan atau kapasitas area dan pengguna secara terbatas dan masih dalam tahap uji coba. Jika memungkinkan bukan tidak mungkin ke depannya bakal dibangun secara permanen, apalagi masyarakat banyak yang menggunakannya.

“Orbit Algoritma ini sebetulnya masih sementara, karena dipasang berkaitan dengan adanya isu pembangunan Bukit Algoritma. Begitu informasi yang saya tau,” ujar dia.

Berita ini sekaligus konfirmasi terkait berita yang ditayangkan sebelumnya dengan judul “BTS Telkomsel di Desa Tamansari Sukabumi Dinilai Buruk”.

Selain kepada pihak telkomsel, PenaKu.ID berusaha mengkonfirmasi Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian (Diskominfosan) Kabupaten Sukabumi melalui sambungan WhatsApp kepada ajudan Kepala Diskominfo Kabupaten Sukabumi dan Kepala Seksi Bidang IKP Diskominfosan Kab Sukabumi untuk mendapatkan informasi detail mengenai program Desa Digital dan fungsi command center. Namun, hingga kini pihak Diskominfosan Kabupaten Sukabumi enggan memberikan tanggapan.

**