PenaRagam
Trending

Ngamumule Desa, Kang DS Dekati Warga dengan Cara Bermalam

Warga Sambut Program Ngamumule Desa.

PenaKu.ID – Menjalankan program Bupati Ngamumule Desa (Bunga Desa), Kang DS sapaan akrab Bupati Bandung Dadang Supriatna menyempatkan menginap di salah satu rumah warga di Kampung Patrol, RT 03/RW 07, Desa Ibun, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Rabu (18/5/22) malam.

Kang DS tak sendirian, melainkan ditemani istri sekaligus Ketua TP-PKK Kabupaten Bandung, Emma Dety beserta jajaran perangkat daerah untuk menghabiskan malam di rumah panggung milik pasangan suami istri Kepin (33) dan Otik (30), yang sudah berusia 22 tahun.

“Bertujuan untuk melihat langsung kondisi kehidupan keseharian warga di perkampungan di Desa Ibun Kecamatan Ibun yang berdekatan dengan perbatasan Kabupaten Garut. Ini merupakan rangkaian program Ngamumule Desa,” kata Kang DS.

Seperti diketahui, kondisi rumah panggung yang digunakan Kang DS untuk menginap selama semalam dalam Ngamumule Desa itu merupakan sebuah rumah dengan lantai papan yang sudah menghitam. Dinding rumahnya pun terbuat dari papan, dan atap rumahnya terbuat dari bilik bambu.

Rumah berukuran 5 x 8 meter milik keluarga Kepin ini terdiri dari dua kamar tidur dengan  dapur  yang dilengkapi tungku yang terbuat tanah liat.

Dalam bincang-bincangnya dengan pemilik rumah, Bupati Dadang Supriatna sempat bertanya kepada Kepin, terkait pekerjaan sehari-hari.

Dalam diskusi santainya dalam momen Ngamumule Desa dengan Bupati Bandung, Kepin sempat mengungkapkan profesinya.

“Saya dalam keseharian hanya pekerja harian lepas, terkadang kerja di proyek pembangunan rumah. Terkadang menjadi buruh tani di kebun,” kata Kepin didampingi istrinya, Otik.

Kepin Sambut Program Ngamumule Desa

Kepin pun mengaku senang dan bahagia kehadiran Bupati Bandung bersama istri dan jajaran perangkat daerah Kabupaten Bandung untuk menjalankan program Ngamumule Desa-nya.

“Alhamdulillah kehadiran Pak Bupati sangat menyenangkan dan ini suatu kehormatan. Tiasa kulem (menginap) di rorompok butut,” aku Kepin, ayah dua orang anak ini.

Ia mengatakan, menjadi buruh harian lepas itu, dengan upah kerja Rp70.000/hari.

“Terkadang dalam seminggu itu, ada dua hari kerja menjadi buruh harian lepas. Terkadang tak ada pekerjaan,” ujar Kepin.

Sedangkan dari pekerjaan di proyek bangunan, kata Kepin, mendapatkan upah kerja sebesar Rp100.000/hari.

“Lumayan untuk nafkah keluarga,” katanya.

Karena sudah berpengalaman dari pekerjaan tukang bangunan, ia mengaku, saat rumahnya nanti akan menjadi bagian dari Program Bedah Rumah oleh Pemkab Bandung, pihaknya bisa ikut membantu bekerja untuk memperbaiki rumahnya tersebut.

“Tapi saya hanya siap tenaga saja, karena biaya belum punya,” ujarnya.

Kepin merasa bersyukur ketika mendapat kabar langsung dari Bupati Bandung bahwa rumahnya akan diperbaiki atau direhab melalui program Bedah Rumah.

“Saya sangat bersyukur, kalau rumah saya ini mau diperbaiki  oleh Pak Bupati. Saya bersama istri  mengucapkan terima kasih kepada Pak Bupati Bandung atas bantuannya. Saya juga mengucapkan terima kasih atas kedatangan  Pak Bupati ke rumah saya untuk menginap,” katanya.

**

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button