PenaKu.ID – Anak muda Kota Madiun, Jawa Timur, dan sekitarnya bingung nyari lokasi ‘membunuh waktu’ alias ngabuburit, menunggu jatuhnya waktu berbuka puasa? Di salah satu sudut kota itu ada yang ideal buat kamu-kamu yang muda-muda, untuk nongkrong ame calon bini he…he..he….
Mulai pukul 16.00 atau jam 4 sore bergegaslah berangkat menuju salah satu area, yang biasa disebut Bunderan Kota Madiun. Lokasinya persis di Utara Bunderan, atau sisi pojok antara Jl. Taman Praja dengan Jl. Panorama Raya Kota Madiun.
Di tempat itu saban hari, sejak awal bulan Ramadan lalu, sekelompok pemusik anak muda siap menemani publik sepanjang waktu ngabuburit. Bukan anak muda belaka, segala umur pun pasti terhibur, lantaran pemusik juga ‘menghidangkan’ lagu-lagu tembang kenangan.
“Kehadiran kami menghibur warga yang ngabuburit disini sudah hari ke 15. Sebelumnya ada grup musik lain, yang punya peran sama seperti kami,” terang Dading, salah satu personel Event Organizer (EO), kepada jurnalis yang menemuinya di lokasi live musik, Sabtu (15/4/2023).
Dading menyebutkan, kehadirannya menghibur warga itu dikontrak Perusahaan Rokok Djarum untuk melakukan kegiatan sosial lewat musik di Kota Madiun. Penikmat musik, katanya, tidak dipungut bayaran, namun jika terdapat warga yang ‘nyawer’ tidak ditolaknya.
Sebelumnya, sebut Dading, live musik di tempat yang sama diisi oleh kelompok pemusik yang dikontrak otomotif Yamaha. Jadi, selama satu bulan sepanjang Ramadhan masyarakat diharap tidak kehilangan momentum ngabuburitnya.
Penuturan Warga Kota Madiun
Dilanjutkan Dading, acara musik penghibur warga yang tengah menunggu berbuka itu diberi label “Menunggu Senja”. Lantaran disadari yang tengah berpuasa bukan saja anak muda, maka sejumlah lagu yang disuguhkan pun juga variatif, mengakomodir lagu kesukaan orang tua.
“Aku kan menjadi malam-malammu, kan menjadi mimpi-mimpimu…..”, penggalan lagu Dewa 19 berjudul ‘Selimut Hati’ itu nampak seratus persen dinikmati anak muda yang sedang menunggu berbuka.
Lagu tersebut dinyanyikan sepenuh hati oleh Pramons, penyanyi lokal, yang biasa live di berbagai kafe setempat.
“Enak ngabuburit ditempat ini. Dengerin lagu-lagu sampe gak terasa tiba-tiba sudah hampir waktunya berbuka,” gumam anak muda yang nongkrong di sadel motornya.
Sementara penyanyi lain, Sita, cewek kekinian itu, menghibur publik dalam suasana tempo dulu dengan tembang kenangan. Pengunjung usia tua pun merasa tersanjung-sanjung, sambil mengingat masa-masa indah diwaktu mudanya dulu.
Jika masuk waktunya berbuka puasa, para pengunjung tidak perlu bersusah payah mencari menu berbuka. Lantaran, di sepanjang jalan itu tersedia banyak lapak yang menyediakan aneka rupa kue, makanan dan minuman.
Acara live musik itu, menurut Dading, berakhir menjelang masa berbuka puasa untuk memberi kesempatan publik berbuka. Dan akan ditutup total saat memasuki Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1444 Hijriah.
***