PenaKu.ID – Nemanja Matic, mantan gelandang yang pernah mengenakan seragam Manchester United dan Chelsea, memberikan pandangan tajam mengenai perbedaan filosofi antara kedua klub besar tersebut.
Dalam sebuah wawancara mendalam dengan media ternama, Matic mengungkapkan bahwa, selama masa baktinya di Old Trafford, fokus utama klub lebih condong kepada aspek komersial dibandingkan pencapaian prestasi lapangan.
Pernyataan ini menimbulkan keprihatinan di kalangan penggemar serta membuka diskusi mengenai apakah nilai komersial telah mengaburkan tujuan utama sepak bola yaitu memenangkan pertandingan.
Pandangan Nemanja Matic tentang Mentalitas Komersial di Man United
Dalam pengakuannya, Matic menekankan bahwa di Manchester United, bahkan figur-figur penting di klub tampak lebih memprioritaskan kegiatan komersial daripada hasil pertandingan.
Menurutnya, perbedaan mendasar tersebut sangat kontras dengan budaya di Chelsea, di mana segalanya berpusat pada kemenangan dan prestasi.
Ia pun menyatakan bahwa meski gaji dan kepentingan finansial tentunya memiliki peran, yang paling utama adalah pencapaian trofi sebagai bukti keberhasilan sebuah tim.
Komentar ini mencerminkan kekecewaan Matic terhadap kebijakan manajemen yang dianggap lebih mengutamakan image dan pemasaran daripada fokus dalam memenangkan pertandingan.
Persiapan Nemanja Matic dan Tantangan Menghadapi Kompetisi
Kini, Matic yang sedang membela klub Lyon, sedang mempersiapkan diri untuk kembali menghadapi lawan berat, termasuk Manchester United sendiri dalam babak perempat final Europa League.
Di samping persiapan fisik, ia juga harus mengelola tekanan mental menghadapi rival yang pernah menjadi bagian dari perjalanan karirnya.
Konflik internal semacam ini menunjukkan bahwa meski penampilan di lapangan harus tetap prima, mentalitas para pemain pun harus mampu menyesuaikan diri dalam menghadapi sistem dan budaya klub yang berbeda.
Kritik pedas Matic terhadap mentalitas Man United juga mengisyaratkan perlunya perubahan strategi di klub tersebut agar bisa kembali bersaing di level tertinggi sepak bola Eropa.**