Ragam

Mitos Populer Tuyul: Benarkah Sosoknya Selalu Kecil dan Gundul?

×

Mitos Populer Tuyul: Benarkah Sosoknya Selalu Kecil dan Gundul?

Sebarkan artikel ini
Mitos Populer Tuyul: Benarkah Sosoknya Selalu Kecil dan Gundul?
Mitos Populer Tuyul: Benarkah Sosoknya Selalu Kecil dan Gundul?/(pixabay)

PenaKu.ID – Ketika mendengar kata “Tuyul”, imajinasi kebanyakan orang Indonesia akan langsung tertuju pada sosok makhluk gaib berwujud anak kecil, berkepala gundul, dan memiliki tugas untuk mencuri uang. Penggambaran ini begitu populer berkat representasi di film, sinetron, dan cerita-cerita horor yang beredar di masyarakat.

Makhluk gaib ini diyakini sebagai jin atau makhluk halus yang bisa dipelihara oleh manusia untuk tujuan pesugihan, yaitu memperkaya diri secara instan.

Sosoknya yang kecil dianggap sebagai keuntungan, memungkinkannya menyelinap masuk ke dalam rumah tanpa terdeteksi untuk mengambil uang dari tempat penyimpanan. Namun, apakah bentuk Tuyul yang populer ini adalah satu-satunya versi yang ada?

Atau apakah ini hanyalah penyederhanaan dari konsep yang lebih kompleks dalam dunia gaib? Sebenarnya, deskripsi tentang makhluk pesugihan ini bisa bervariasi di berbagai daerah.

Variasi Wujud dalam Berbagai Versi Cerita Tuyul

Meskipun citra anak kecil gundul adalah yang paling umum, beberapa cerita rakyat dari daerah lain menggambarkan wujud makhluk gaib ini secara berbeda. Ada yang menyebutnya mirip monyet kecil, ada pula yang mendeskripsikannya sebagai sosok kerdil dengan wajah yang lebih tua dan menyeramkan.

Perbedaan ini menunjukkan bahwa “Tuyul” mungkin adalah istilah umum untuk jenis makhluk gaib pesugihan tertentu, dan wujudnya bisa berbeda tergantung pada “jenis” atau “tingkatan” jin yang dipekerjakan. Bentuk anak kecil mungkin yang paling mudah dibayangkan dan diceritakan secara turun-temurun.

Analogi dan Simbolisme di Balik Sosoknya Tuyul

Bentuk Tuyul yang seperti anak kecil juga bisa diinterpretasikan secara simbolis. Anak kecil identik dengan kepolosan, ketergantungan, dan kebutuhan untuk dirawat. Hal ini sejalan dengan mitos bahwa pemelihara Tuyul harus merawatnya seperti anak sendiri, memberinya mainan, atau bahkan menyediakan “susu” dari istri pemiliknya.

Sosoknya yang kecil dan telanjang bisa menjadi simbol keserakahan yang “polos” dan tak terkendali, fokus hanya pada satu tujuan: mengumpulkan harta untuk tuannya. Jadi, bentuk kecilnya mungkin lebih bersifat metaforis daripada harfiah.**