PenaKu.ID – Kopi telah menjadi minuman andalan bagi banyak orang untuk memulai hari atau mengusir kantuk di siang hari. Namun, reputasinya sebagai “perusak tidur” seringkali menjadi perdebatan. Pertanyaannya, benarkah kopi selalu berdampak buruk pada istirahat malam kita? Jawabannya terletak pada cara kerja senyawa utamanya, yaitu kafein, dan bagaimana tubuh kita meresponsnya.
Kafein adalah stimulan psikoaktif yang bekerja dengan cara memblokir adenosin di otak. Adenosin adalah neurotransmitter yang menumpuk sepanjang hari dan memberi sinyal pada tubuh bahwa kita lelah dan butuh tidur. Ketika kafein menghalangi reseptor adenosin, otak justru merasa lebih waspada dan terjaga.
Inilah alasan mengapa kopi sangat efektif melawan rasa kantuk. Namun, efek ini bisa menjadi bumerang jika dikonsumsi pada waktu yang tidak tepat.
Waktu Paruh Kafein Kopi
Masalah utama kafein adalah “waktu paruh”-nya, yaitu waktu yang dibutuhkan tubuh untuk mengeliminasi setengah dari jumlah kafein yang dikonsumsi.
Rata-rata, waktu paruh kafein adalah sekitar 5 hingga 6 jam. Ini berarti, jika Anda minum secangkir kopi pada pukul 4 sore, setengah dari kafein tersebut mungkin masih aktif dalam sistem Anda pada pukul 10 malam. Hal ini dapat menunda jam tidur biologis Anda dan mengurangi durasi tidur nyenyak (deep sleep).
Toleransi Individu dan Waktu Konsumsi Kopi
Penting untuk dipahami bahwa respons terhadap kafein sangat individual. Beberapa orang memiliki metabolisme kafein yang cepat karena faktor genetik, sehingga mereka bisa minum kopi di malam hari tanpa masalah.
Namun, bagi kebanyakan orang, konsumsi kafein di sore atau malam hari dapat secara signifikan mengganggu sleep latency (waktu yang dibutuhkan untuk tertidur) dan kualitas tidur secara keseluruhan. Para ahli umumnya menyarankan untuk tidak mengonsumsi kafein setidaknya 6-8 jam sebelum waktu tidur.**










