Ragam

Misteri Gunung Ciremai: Dari Nini Pelet hingga Jejak Gaib Prabu Siliwangi

×

Misteri Gunung Ciremai: Dari Nini Pelet hingga Jejak Gaib Prabu Siliwangi

Sebarkan artikel ini
Misteri Gunung Ciremai: Dari Nini Pelet hingga Jejak Gaib Prabu Siliwangi
Misteri Gunung Ciremai: Dari Nini Pelet hingga Jejak Gaib Prabu Siliwangi/(instagram)

PenaKu.ID – Gunung Ciremai, atap tertinggi di Jawa Barat, tidak hanya menawarkan keindahan alam yang memukau tetapi juga menyimpan lapisan misteri yang pekat. Bagi para pendaki dan masyarakat sekitar,

Ciremai bukan sekadar gunung, melainkan sebuah kawasan sakral yang dijaga oleh kekuatan tak kasat mata. Kisah-kisah horor dan legenda yang menyelimutinya telah menjadi bagian tak terpisahkan dari pesonanya.

Banyak yang percaya bahwa setiap jengkal tanah di Ciremai memiliki penunggunya sendiri, membuat setiap pendakian menjadi perjalanan yang menguji nyali sekaligus spiritual. Keangkeran gunung ini sering kali dikaitkan dengan berbagai entitas gaib yang telah lama bersemayam di puncaknya.

Legenda Sang Penguasa Gaib Gunung Ciremai

Salah satu legenda paling terkenal yang melekat pada Gunung Ciremai adalah kisah Nini Pelet. Sosok ini dipercaya sebagai seorang nenek sakti mandraguna yang menguasai ilmu pelet tingkat tinggi.

Konon, kesaktiannya berasal dari sebuah mustika bernama Batu Klanceng yang ia sembunyikan di salah satu puncak gunung.

Selain Nini Pelet, Ciremai juga diyakini sebagai tempat peristirahatan atau petilasan Prabu Siliwangi, raja legendaris dari Kerajaan Pajajaran.

Keberadaan jejak-jejak gaib sang prabu menjadikan gunung ini sebagai lokasi yang sering didatangi untuk tujuan spiritual, menambah aura magis yang sudah ada.

Jalur Pendakian Penuh Aura Mistis Gunung Ciremai

Para pendaki sering berbagi pengalaman mistis saat menapaki jalur-jalur Ciremai. Beberapa jalur pendakian, seperti Apuy dan Linggarjati, dikenal memiliki titik-titik angker.

Fenomena seperti suara gamelan tanpa sumber, penampakan sosok misterius, hingga pendaki yang merasa diikuti adalah cerita yang jamak terdengar.

Pos-pos pendakian tertentu juga dipercaya sebagai gerbang menuju dimensi lain. Masyarakat setempat selalu mengingatkan para pendaki untuk menjaga sikap, perkataan, dan tidak melakukan perbuatan tercela.

Menghormati “aturan” tak tertulis di gunung ini diyakini sebagai kunci keselamatan agar terhindar dari gangguan makhluk gaib penunggu Ciremai.**